Anies Baswedan Optimis Indonesia Bisa Bebas Korupsi

Rektor Universitas Paramadina yang juga salah satu peserta konvensi calon presiden (capres) di Partai Demokrat Anies Baswedan menyatakan optimistis bahwa pada suatu saat nanti  Indonesia bebas dari praktik korupsi.


"Memang banyak pihak yang berpendapat bahwa Indonesia sulit terbebas dari korupsi, tapi saya optimistis bahwa pada suatu saat nanti indonesia akan bebas praktik itu," katanya kepada Antara saat menyampaikan orasi ilmiah pada wisuda Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU) di Ternate, Sabtu.

Di Indonesia saat ini, kata pengagas program Indonesia Mengajar itu, gerakan untuk melawan praktik korupsi semakin kuat dan itu merupakan isyarat menuju terciptanya kondisi Indonesia yang bebas dari praktik korupsi.

Ia mengatakan, di Indonesia saat ini memang masih ada pihak yang mengganggap korupsi sebagai sesuatu yang wajar dan para pelaku korupsi masih diberi tempat di berbagai daerah, tapi suatu saat nanti hal seperti itu tidak akan terjadi lagi.

Pada zaman dahulu, kata Anies Baswedan, praktik perbudakan dianggap sesuatu yang wajar, bahkan ada pasar penjualan manusia dan saat itu masyarakat mengganggap perbudakan tidak akan pernah hilang, begitu pula rasis dulunya dianggap sebagai sesuatu yang normal.

"Tetapi gencarnya gerakan antiperbudakan dan rasis akhirnya bangsa di dunia terbebas dari kedua hal itu dan saya optimistis bahwa korupsi juga akan seperti itu yakni hilang di bangsa Indonesia," katanya.

Oleh karena itu, ia mengimbau kepada seluruh pihak, terutama kalangan generasi muda untuk terus menjadikan upaya melawan korupsi sebagai gerakan bersama, karena korupsi tidak mungkin bisa dihilangkan jika hanya dibebankan kepada penegak hukum atau pihak tertentu.

Anies Baswedan mengimbau kepada kalangan generasi muda di Indonesia termasuk para sarjana yang baru diwisuda di UMMU untuk berusaha menerapkan ilmu pengetahuan yang diperolehnya di bangku kuliah dalam menyelesaikan berbagai permasalahan yang ada di bangsa ini.

"Setiap generasi muda harus mampu berkarya dimana pun ia berada, termasuk di desa atau kampung, tapi saya berharap agar walau berkarya di desa atau di kampung tetap menggunakan standar dunia dan di sinilah pentingnya setiap generasi muda memiliki karakter dan kompetensi," katanya.(*/hrb)

You Might Also Like

0 komentar