MAHFUD MD: PUASA, IKUTI CARA HIDUP NABI MUHAMAD
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan pekan depan. Mereka akan menuaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam ceramahnya didepan Alumni UII, Mantan Ketua MK Mahfud MD juga berbicara mengenai arti puasa.
- Umat Islam akan memasuki bulan Ramadhan pekan depan. Mereka akan menuaikan ibadah puasa selama sebulan penuh. Dalam ceramahnya didepan Alumni UII, Mantan Ketua MK Mahfud MD juga berbicara mengenai arti puasa.
"Untuk apa itu puasa, puasa itu kalau kembali ke Alquran untuk bertaqwa," kata Mahfud di Rumah Sekretariat UII Yogyakarta di Jakarta, Minggu (7/7/2013).
Mahfud mengatakan cara berpuasa salah satunya dengan meniru cara hidup rasul yang penuh kehatian dan kesantunan. Ia menceritakan bagaimana Nabi Muhammad sangat hebat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Mahfud mengatakan cara berpuasa salah satunya dengan meniru cara hidup rasul yang penuh kehatian dan kesantunan. Ia menceritakan bagaimana Nabi Muhammad sangat hebat dalam menjalankan kehidupan sehari-hari.
Saat itu, kata Mahfud, Nabi Muhammad akan pulang kerumahnya namun telah larut malam. "Karena ia sayang dan hormat kepada istri, maka rasul tidak mengetuk pintu karena takut mengganggu. Rasul akhirnya tidur di samping pintu," kata Mantan Menteri Pertahanan itu.
Padahal disaat yang sama, istri Nabi Muhammad, Siti Aisyiah sedang menunggu dibalik pintu. Ia memikirkan dan hormat kepada suaminya. "Saya cinta suami saya sehingga tidak usah capek mengetuk pintu langsung saya bukakan," kata Mahfud menirukan Siti Aisyah.
Namun, Siti akhirnya tertidur karena ngantuk. Akhirnya mereka tertidur di balik pintu. "Saat Salat shubuh adzan, nabi mengetuk, Aisyah membuka, ternyata berdua tidur di pintu, mereka berpelukan dan akhirnya menangis," katanya.
Ia pun bertanya apakah ada pasangan suami istri mengikuti cara nabi. "Enga ada, maka ikutilah cara hidup nabi, kita contoh," tuturnya.
Mahfud mengatakan Nabi Muhammad juga sangat peduli terhadap orang miskin. Sampai sabuknya menggunakan batu agar merasakan orang miskin menahan lapar.
"Makanan saya terbatas saya berikan ke orang miskin, kalau punya makanan yang dipikirkan orang miskin," imbuhnya.
Ia pun mengingatkan bahwa Nabi Muhammad selalu peduli terhadap orang miskin dan tidak berdaya. "Pedulikan orang miskin yang sulit makan, kalau tidak kamu bohong tentang agama," kata Mahfud.
Selain itu, kata Mahfud, seringlah meminta maaf bila memiliki kesalahan. Bahkan Nabi Muhammad yang tidak memiliki dosa ikut meminta maaf kepada orang lain.
"Nabi yang tidak punya salah, masih mau minta maaf dengan orang lain," tuturnya.
Tribunnews.com - Ferdinand Waskita
0 komentar