TIPS MENDAPAT IPK TINGGI SAAT KULIAH
Oleh :
Rudi Pradisetia Sudirdja (Mahasiswa Fakultas Hukum UNPAS)
Suatu hari saya mendapat pertanyaan dari adik angkatan, dia bertanya. "Kak bagaimana cara mendapatkan IPK bagus ?" Saya hanya menjawab dengan singkat : "Rajin Belajar ya". Namun sepertinya adik kelas saya itu belum juga puas dengan jawaban saya. Kemudian dia pun bertanya kembali, "Belajar seperti apa ?" dan setelah itu saya barulah saya membeberkan pengalaman selama menempuh study 4 (empat) semester di Fakultas Hukum Universitas Pasundan. Setelah saya ceritakan barulah dia memahaminya.Setelah peristiwa itu, saya berfikir untuk membuat suatu tulisan mengenai pengalaman saya belajar 4 (empat )semester di FH Unpas. Tulisan ini tidak lain dan tidak bukan hanya untuk memberikan pengalaman kepada mahasiswa baru agar dapat memperoleh nilai IPK yang memuaskan. Namun sebelumnya saya pun meminta maaf bukannya saya sok pinter, bukan nya saya sok jago dan bukan juga saya menyombongkan diri, tetapi ini murni hanya sebuah pengalaman berdasarkan realita yang mudah mudahan dapat mempermudah dan memotivasi mahasiswa baru untuk meraih IPK yang baik.
Setelah lama berbincang belum juga kita berkenalan, perkenalkan, saya adalah seorang mahasiswa yang sedang menempuh semester V di Fakultas Hukum Universitas Pasundan (Unpas) Bandung dengan program kehususan hukum pidana. Selain itu saya pun merupakan kader Himpunan Mahasiswa Islam Komisariat Hukum Unpas dan pengurus Forum Diskusi Mahasiswa Hukum (FORDISMAKUM).
Sebelumnya pada penjabaran "Bagaimana mendapat IPK tinggi saat kuliah ?", alangkah lebih baiknya kita mengetahui terlebih dahulu sistem penilaian dari universitas kita, yang menjadi dasar dosen menentukan huruf Mutu A,B,C,D,E. Untuk di Fakultas Hukum Universitas Pasundan sendiri, dilakukan sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor : 232/U/2000, tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa BAB V Pasal 12 Ayat (3) yang berbunyi “Penilaian hasil belajar dinyatakan dengan huruf A,B,C,D dan E yang masing-masing bernilai 4,3,2,1 dan 0. kecuali bagi mahasiswa yang tidak mengikuti komponen-komponen penilaian tidak mendapat nilai mutu (diberi tanda X).
Besar komponen nilainya :
Presensi/Kehadiran
|
10 %
|
Tugas
|
15 %
|
UTS
|
25 %
|
UAS
|
50 %
|
Jumlah
|
100 %
|
1. Usahakan Absensi 100%
Absensi memiliki nilai komponen yang tidak besar yaitu hanya 10%, jika kita hadir 100% maka poin yang kita peroleh hanyalah 10, namun jangan dilupakan dan dianggap remeh, absensi bisa menjadi dewa penolong ketika UAS dan UTS kita kurang baik. Banyak dosen yang memberi nilai kepada mahasiswa dilihat dari sebuah proses pembelajaran yang kita lewati selama satu semester, bukan hanya sekedar nilai akhir didalam secarik kertas ujian. Artinya ketika kita hadir 100% didalam kelas maka dosen telah memiliki penilaian yang baik terhadap kita, yaitu dosen menilai kesungguhan kita dalam belajar. Sehingga walaupun nilai UTS/UAS kita kurang baik akan terbantu oleh penilaian subjektif dari dosen tersebut. Hal ini dikarenakan dosen lebih menghargi mahasiswa yang rajin kuliah ketimbang mahasiswa yang memperoleh nilai besar saat ujian namun dia malas kuliah.
Maka, jangan sampai meninggalkan kuliah kecuali ada halangan !
2. Tugas masuk 100%
Tugas merupakan perintah dosen yang kemudian menjadi kewajiban mahasiswa yang harus dilaksanakan. Dalam melaksanakan tugas kita harus mengerjakannya dengan sebaik mungkin dan usahakan kerjakan sendiri. Mengapa saya katakan sebaik mungkin dan kerjakan sendiri ? tentu bukan tanpa alasan saya mengatakan demikian. Tugas yang kita laksanakan dengan baik dan kita kerjakan sendiri akan kita ingat dalam jangka waktu yang lama, berbeda halnya dengan mengerjakan asal-asalan dan lebih parah jika menyontek atau copy paste dari Google tanpa melalui proses editing / dibaca terlebih dahulu dalam sehari pun kita akan lupa dengan apa yang kita kerjakan. Manfaat lain mengerjakan tugas dengan baik yaitu ketika ujian terkadang dosen mengeluarkan pertanyaan yang sama persis dengan tugas yang telah kita laksanakan, sehingga mahasiswa yang mengerjakan tugas dengan baik akan dengan mudah menjawab pertanyaan tersebut. Selain itu, tugas pun memiliki poin yang lumayan tinggi yaitu 15% , artinya jika kita mengerjakan dengan sungguh-sungguh maka akan membantu kita untuk memperoleh poin tugas yang maksimal. Dosen pun pasti akan memberikan penilaian yang berbeda tugas yang dilaksanakan dengan baik dan kurang baik atau bahkan tidak baik. Sehingga kerjakanlah tugas dengan baik, karena ilmu yang teman-teman peroleh saat mengerjakan tugas sungguh sangat banyak dan sangat besar, walaupun kadang kita tidak menyadarinya.
3. Kerjakan soal UTS dan UAS sebaik mungkin
Dalam menghadapi UTS dan UAS tentunya perlu persiapan yang sangat matang, tidak bisa dilakukan secara mendadak, jika kita ingin mendapat nilai yang maksimal. Dalam tips ini saya sangat menyarankan kepada teman-teman agar menghindari apa yang dinamakan sistem SKS (sistem kebut semalam) yang sebagaimana lajim kita lakukan. Kemampuan otak kita yang terbatas tidak mungkin bisa menyerap berbagai macam pengetahuan dalam waktu satu malam. Maka proses pembelajaran harus dilakukan secara bertahap agar otak kita mampu menyerap dan menyimpan secara maksimal. Bagaimana carannya ?
Caranya yaitu dengan jalan membiasakan membaca setiap akan melaksanakan perkuliahan dan setelah perkuliahan, contohnya : Ketika besok matakuliah PIH teman-teman baca buku PIH bab yang akan dibahas besok, kemudian setelah selesai perkuliahan baca kembali catatan teman-teman yang diberika oleh dosen. Hal itu dilakukan secara terus-menerus. Dengan cara demilkan saya rasa teman-teman pada saat UTS dan UAS tidak perlu lagi sibuk membaca buku.
Kemudian untuk cara mengerjakan soal UTS dan UAS, teman-teman kerjakan semaksimal mungkin, dikareakan soalnya berbentuk essay jadi dalam mejawab usahakan secara sistematis dan sebanyak mungkin. Curahkan pikiran /argumentasi teman-teman agar dapat meyakinkan dosen untuk memberikan nilai terbaik.
4. Lain-lain
A. Selalu duduk dibarisan depan
Duduk dibarisan depan akan membuat kosentrasi teman-teman tetap fokus saat mengikuti perkuliahan dan terhindar dari gangguan-gangguan yang membuat teman-teman menjadi tidak fokus. Maka saya menyarankan agar selalu duduk paling depan.
B. Selalu aktif dalam kelas
Ketik dosen mengajukan pertanyaan atau mepersilakan teman-teman bertanya, maka lakukanlah. Karena dosen pun memberikan penilaian tidak hanya dari selembar kertas ujian tapi dar proses belajar. banyak dosen yang senang mahasiswaya aktif baik itu bertanya maupun menjawab.
C. Aktif dalam kegiatan Organisasi
Seorang mahasiswa sangat membutuhkan organisasi guna tempat/wadah pengaplikasian ilmu yang dia dapat didalam kelas. Namun hati-hati dalam memilih organisasi. Pilihlan organisasi yang mendukung dan memberika dampak positif bagi teman-teman . Saya sarankan pilih organisasi yang besar serta sejalan dengan disiplin ilmu teman-teman, sehingga dapat membuka wawasan dan menambah jaringan untk bekerja kelak. Jika ditanya saya masuk organisasi apa ? Kalau saya sendiri masuk di HMI (Himpuan Mahasiswa Islam), organisasi kemahasiswaan yang telah menciptakan pemimpin bangsa yang berkualitas dan merupakan organisasi kemahasiswaan tertua di Indonesia. Contoh : Bapak Yusuf kalla, Chandra Hamzah (Ketua KPK), Marzuki Ali (Ketua DPR), Mahfud MD (Ketua MK) dan banyak lagi. Kader-kader HmI telah mengisi seluruh ruang lembaga negara di Indonesia.
Sekian pengalaman saya, semoga dapat memberikan manfaat bagi teman-teman. Jangan lupa terus berjuang utuk mebahagiakan orang tua dengan mendapat IPK tinggi. Tidak ada yang tidak mungkin, semua akan menjadi mungkin dengan sebuah usaha dan kerja keras.
SALAM MAHASISWA !!! SALAM PERUBAHAN !!!
Salam :) hay rudi, baca tips dari kmu bener'' baguslah untuk jdi refrensi mahasiswa yg ingin dpt IPK tinggi. Awl baca saran kmu, aq udh acungi jempol dah, terlebih tawu kalau ternyata jg kader HMI .
BalasHapusSalam Kandaa.. Sy juga kader HMI dr UMY , saran'' tdi bisaaa lah juga memotivasi sy untuk giat lagiii. Yakusa
Walaikumsalam. Makasih citra, sukses juga yaa. Salam untuk kader HMI dari UMY. Yakusa
BalasHapus