ENERGI DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN

ENERGI DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok, Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar,
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2010 / 2011
Dosen Pembimbing : Moch. Miftah, Drs., M.H

Oleh: 
Rudi Pradisetia Sudirdja (091000299)



FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN
JALAN LENGKONG BESAR NO 68 BANDUNG
Telp. (022) 4205945, 4262226
2010 / 1431





Kata Pengantar

Asalamualaikum Wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang tiada hentinya memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang tinggi penyusun berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar Fakultas Hukum Universitas Pasundan yaitu Membuat ringkasan tentang “Energi Dalam Ekologi Pembangunan
Adapun tujuan dari penulisan ringkasan  ini adalah selain untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa yang senantiasa melaksanakan tugas yang diberikan oleh dosen dan juga agar kita mengetahui pemanfaatan energi dalam ekologi pembangunan..
              Penyusun membuat ringkasan ini dengan baik, baik dari isi maupun maupun dari kualitas . Namun penyusun menerima saran dan kritikan konstruktif dari pembaca dengan senang hati.
Akhir kata, semoga ringkasan  ini bermanfaat bagi penyusun pada khususnya dan pembaca semua pada umumnya dan juga agar lebih memahami  tentang pemanfaatan energi dalam ekologi pembangunan.


Wabillihi taufik walhidayah wassalammu’alaikum Wr.Wb                                                                                                                                                               
                                                                                                     Bandung, Desember  2010

                                                                                                                   Penyusun


DAFTAR ISI

                                                                                                                     Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................iii

A.    Pengertian Energi.........................................................................................1
B.     Macam-macam Energi.................................................................................1
C.     Ilmu Lingkungan..........................................................................................6
D.    Ekologi Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan....................................................6
E.     Peran Energi Dalam Pembangunan..............................................................9
F.      Ekologi Manusia da Pembangunan............................................................15
G.    Etika Lingkungan.......................................................................................15
H.    Pembangunan Berwawasan Lingkungan...................................................17
I.       Tata Ruang Dan Pengelolaan Lingkugan...................................................18
J.       Ekologi Pembangunan Berkelanjutan Dalam Upaya Pelestarian Lingkungan................................................................................................19
K.    Keseimpulan...............................................................................................26

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................iv



ENERGI DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN

A.   Pengertian Energi

Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia in akan diam atau beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi (pembakaran) zat makanan yang masuk kedalam tubuh berupa makanan. Kegiatan manusia lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut sumber daya alam (Nature Resources)

Sumber daya akam dibedakan manjadi dua kelompok, yaitu :
1.Sumber daya alam yang dioperbaharui (renewable) hamper tidak dapat habis.
2.Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis.

B.     Macam-Macam Energi

1.      Energi Mekanik
     Energi mekanik dapat dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu ; energi potensial dan energi kinetik. Jumlah kedua energi itu dinamakan energi mekanik. Setiap benda mempunyai berat, maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki energi.
Misalya energi yang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk bersifat tidak aktif dan disebut energi potensial (Energi Tempat). Bila waduk dibuka air mengalir dengan deras, enegrgi air menjadi aktif, mengalirnya air ini dengan energi kietik (Tenaga Gerak).
Air  waduk pada contoh di atas memiliki juga energi potensial, karena letaknya. Makin tiggi letak air waduk terhadap permukaan air laut makin besar energi potensialnya.

2.      Energi Panas
Energi panas juga sering disebut sebagai kalor, pemberian panas kepada suatu benda dapat menyebabkan kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan perubahan bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda itu.
Ada tiga istilah yang penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu. Panas adalah salah satu bentuk energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor, sementara suhu adalah derajat panas suatu benda.
Pada waktu merebus air berarti energi panas diberikan kepada air, yang berasal dari energi yang tersimpan didalam bahan bakar kayu ayau minyak tanah, sehingga suhu air naik. Jika pemberian energi panas diteruskan sampai suhu air mencapai titik didihnya, maka air akan menguap dab berubah bentuk menjadi uap air.

3.      Energi Magnetik
Energi magnetik dapat dipahami dengan mengamati gejala yang timbul katika dua batang magnet yang kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. Seperti diketahui bahwa setiap magnet mempunyai dua macam kutub yaitu kutub utara dan kutub magnet selatan.
Kedua kutub magnet mempunyai kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan itu adalah energi yang tersimpan didalam magnet dan energi inilah yang disebut sebagai energi magnetik.
4.      Energi Listrik
Energi listrik ditimbulkan / dibangkitkan melalui bermacam-macam cara. Kegunaan energi listrik dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan, terutama dikehidupan kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai jauh ke pelosok pedesaan. 
Energi litrik dapat ditimbulkan dengan bermacam-macam cara :  
1.      Dengan sungai atau air terjun yang memiliki energi kinetik,
2.      Dengan energi angin yang dipakai untuk menggerakan kincir angin,
3.      Dengan menggunakan ACCU (Energi Kimia), 
4.      Degan menggunakan tenaga uap yang dapat memutar generator listrik,
5.      Dengan menggunakan tenaga diesel
6.      Dengan menggunakan tenaga nuklir

5.      Energi Kimia
Yang dimaksud energi kima adalah energi yang diperoleh melalui suatu proses kimia. Energi yang dimiliki manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui proses kimia.
Atom atom karbon dan atom atom oksigen, jika kedua macam atom-atom karbon dan atom oksigen tersebut dapat bereaksi, akan terbentuk molekul baru yaitu karbondioksida. Bergabungnya kedua atom tersebut memerlukan energi. Kalori tersebut dikenal dengan energi kimia. Bila kedua atom yang telah tergabung dipisahkan maka akan melepaskan energi. Energi yang terbebas disebut energi eksoterm. Seperti reaksi pada korek api, juga dihasilkan energi panas yang melalui suatu proses kimia.

6.      Energi Bunyi
Bunyi dapat juga diartikan getaran sehingga energi bunyi berarti juga getaran. Getaran selaras mempunyai energi dua macam yaitu, energi potensial dan energi kinetik. Melalui pembahasan matematis dapat ditunjukkan bahwa jumlah kedua macam energi pada suatu getaran selaras adalah selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpanan dan waktu getar atau periode.

7.      Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan hasil dari reaksi fisi yang terjadi pada inti atom. Dewasa ini, reaksi inti yang banyak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energi nuklir adalah reaksi yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang digolongkan dalam kelompok heavy atom sperti aktinida.
Berbeda dengan reaksi kimia biasa yang hanya mengubah komposisi molekul setiap unsurnya dan tidak mengubah struktur dasar unsur penyusun molekulnya, pada reaksi inti atom atau reaksi fisi, terjadi perubahan struktur inti atom menjadi unsur atom yang sama sekali berubah.

8.      Energi Cahaya atau cahaya
Energi cahaya terutama cahaya matahari banyak diperlukan terutama oleh tumbuhan yang berhijau daun. Tumbuhan itu membutuhkan energi cahaya untuk mengadakan proses fotosintesis, dengan kemajuan teknologi, saat ini dapat juga digunakan energi dari sinar yang dikenal dengan nama sinar laser. Yang dimaksud sinar laser adalah sinar pada suatu gelombang yang sama dan amat kuat. Sinar laser banyak sekali digunakan dan meliputi banyak bidang.
Misalnya dalam bidang industry besar digunakan dalam pembuatan senjata laser yang dapat menembus baja yang tebalnya 2 cm dan lain-lainya.

9.      Energi Matahari
Energi matahari merupakan energi yang utama bagi kehidupan dibumi ini. Berbagai jenis energi, baik yang terbarukan mapun tak terbarukan merupakan bentuk turunan dari energi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Energi yang merupakan turunan dari energi matahari misalnya :
·         Energi angin yang tuimbul akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan satu tempat dengan tempat yang lain sebagai efek sinar matahari.
·         Energi air, karena adanya siklus hidrologi akibat dari energi panas matahari yang mengenai bumi.
·         Energi biomassa karena adanya fotosintesis dari tumbuhan yang notabene menggunakan energi matahari.
·         Energi gelombang laut yang muncul akibat energi angin
·         Energi fosil yang merupakan bentuk lain dari energi biomassa yang telah mengalami proses selama berjuta-juta tahun.

Ada beberapa cara pemanfaatan energi panas matahari, yaitu :
1.Pemanasan ruang
2.Penerangan ruangan
3.Kompor matahari
4.Pengeringan hasil pertanian
5.Distilasi air kotor
6.Pemanasan air kotor
7.Pembangkitan listrik

C.    Ilmu Lingkungan
Ilmu lingkungan mengintegrasikan pelbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungan. Ilmu lingkungan dapat diibaratkan sebuah poros, tempat pelbagai asas dan konsep aneka ragam ilmu yang terpencar dan terkhususkan dan dapat digabungkan kembali secara tunjang menunjang, untuk mengatasi masalah yang menyangkut hubungan antara jasad hidup dengan lingkungannya.
Di dalam ilmu lingkungan, tekanan ditujukan terutama pada menyatukan kembali segala ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variable yang serupa, yaitu energy, materi, ruang, waktu, dan keaneka ragaman.ilmu lingkungan juga dianggap sebagai titik pertemuan ilmu murni dan ilmu terapan.
D.    Ekologi sebagai dasar ilmu lingkungan
Dalam ilmu lingkungan seperti ekologi, makhluk hidup pada dasarnya dipelajari dalam unit populasi.
1.        Individu
Individu adalah suatu satuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk makhluk. Misalnya, pohon jambu, pohon pisang, jahe, rumput, dan sebagainya. Kepadatan populasi adalah hubungan jumlah individu tiap . Untuk mencari kepadatan populasi digunakan rumus :
D         =   
D         = densus          = padat            = kepadatan
N         = numerous     = jumlah          = frekuensi
S          = spatum         = ruang            = luas daerah yang ditempati

2.        Populasi
Populasi adalah kumpulan individu suatu spesies makhluk hidup yang sama. Cara menentukan batasan populasi yang lebih baik didasarkan pada pengaruh atau individu yang lain dalam suatu populasi. Jadi, populasi dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis daripada gejala individu yang selalu melakukan hubungan. Maka, populasi adalah kumpulan individu sebuah spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar satu individu dengan individu yang lain.

Kebutuhan populasi akan bahan makanan, tempat tinggal, dan kebutuhan hidup lainnya menjadi di luar kemampuan alam lingkungan untuk menyediakan secukupnya, maka timbul persaingan atau kompetisi. Persaingan itu menimbulkan dua akibat :
1.      Dalam jangka waktu yang singkat menimbulkan akibat ekologi.
2.      Dalam jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Akibat ekologi itu berupa :
1.      Kelahiran, kelangsungan hidup, dan pertumbuhan populasi
2.      Pemindahan populasi yang mungkin meningkat.
Dua faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak populasi :
1.      Faktor bergantung pada kepadatan populasi, misalnya kekurangan bahan makanan, kekurangan ruang karena terlampau padat.
2.      Faktor yang tidak bergantung pada kepadatan populasi, misalnya penurunan suhu lingkungan secara drastis.

3.        Komunitas
Komunitas adalah beberapa kelompok makhluk hidup yang hidup secara bersama-sama dalam satu tempat yang bersamaaan. Misalnya, populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk suatu masyarakat atau suatu komunitas.
a.       Perubahan komunitas
Keadaan komunitas berubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Perubahan tersebut akan terus berlangsung sampai pada suatu saat terjadi komunitas padat.
b.      Pemungutan hasil populasi
Pemungutan hasil bentuk populasi oleh manusia :
1.      Biomassa adalah berat total populasi
2.      Hasil bawaan adalah jumlah individu atau biomassa suatu populasi pada waktu tertentu
3.      Produktivitas adalah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh suatu populasi dalam jangka waktu tertentu
4.      Hasil panen adalah jumlah hasil yang dipungut pada suatu waktu panen bagi kepentingan manusia

      Konsep nicia digunakan meramal macam tumbuhan dan hewan yang dapat ditemukan dalam suatu komunitas, nicia juga dipakai untuk menafsir kepadatan dan fungsinya pada suatu musim. Margalef (1958) mengemukakan bahwa untuk menentukan keanekaragaman komunitas perlu dipelajari aspek keanekaragaman itu dalam organisasi komunitasnya. Misalnya :
1.      Mengalokasikan individu populasinya kedalam spesiesnya
2.      Menempatkan spesies tersebut kedalam habitat atau nicia nya
3.      Menentukan kepadatan relative nya dalam habitat tersebut
4.      Menempatkan setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan menentukan fungsinya
4. Ekosistem
Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas adalah ekosistem. Segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari merupakan sumber energi dalam sebuah ekosistem. Pada rantai makanan makhluk dalam ekosistem dikumpulkan menjadi beberapa kelompok yang masing-masing mempunyai jarak transfer makanan tertentu dari sumber energy yang masuk ekosistem.
Ekosistem secara rinci dibedakan atas ekosistem darat dan ekosistem air. Selanjutnya dibedakan menjadi ekosistem air tawar, misalnya ekosistem danau, sungai hulu. Ekosistem air payau misalnya, muara sungai, tambak. Ekosistem air asin misalnya laut.
E.     Peranan Energi Dalam Pembangunan
Antara ilmu murni dan ilmu terapan (teknologi) mempunyai hubungan yang erat. Dari konsep atau prinsip ilmu murni dapat dikembangkan ilmu terapan. Sebaliknya, teknologi atau ilmu terapan memberikan sumbangan penemuan-penemuannya kepada prinsip atau hukum-hukum baru, dan seterusnya.
1.      Materi
Materi biotis dari bahan benda hidup berupa protein, sedangkan materi nonbiotis mulai dari gas oksigen sampai benda-benda yang kita pakai sehari-hari.
2.      Energi
Energi berwujud dalam berbagai bentuk, yakni dalam bentuk panas, gerak ( mekanik), cahaya, kimia, energy nuklir, dsb. Energi adalah kekal atau tidak ada energi yang hilang, yang terjadi adalah perubahan bentuk-bentuk energi :
a. energi listrik
1.      Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Air
Dari suatu bendungan air dialirkan melalui suatu terowongan dengan alat pengontrol. Air dari ujung terowongan itu ditahan oleh suatu turbin air. Dengan dorongan air, turbin itu dapat berputar. Perputaran turbin ini digunakan untuk memutar generator. Listrik yang dihasilkan generator diubah dan diatur tekanannya oleh suatu transformator, kemudian listrik dialihkan ke daerah-daerah yang memerlukan.
2.      Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pada prinsipnya, pembangkit tenaga diesel sama dengan pembangkit listrik tenaga air, yaitu dengan cara menggerakkan generator pembangkit listrik. Pembangkit listrik tenaga diesel itu bersumber dari energi kimia hasil pembakaran minyak solar. Sumber minyak solar itu sebenarnya adalah fosil kehidupan zaman purba. Sedangkan fosil itu terbentuk dari konservasi energi radiasi dari matahari melalui asimilasi.
3.      Prinsip Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi nuklir adalah energi yang timbul pada pemecahan inti atom. Umunya yang dipecah itu adalah atom yang mempunyai inti atom yang besar. Peristiwa pecahnya suatu inti atom disebut peristiwa defuse inti (disintegrasi).
4.      Komputer
Komputer merupakan hasil pengembangan lebih lanjut dari perkembangan listrik (elektronika). Dari komputer, contoh alat lainnya adalah:
a. telepon ensiklopedia
orang dapat memutar nomor telepon pusat komputer ensiklopedia dan akan mendapatkan jawaban dengan tepat keterangan yang memadai tentang suatu topik atau masalah sebagai layaknya dalam ensiklopedi.
b. robot pelayan rumah tangga
dewasa ini orang dapat membeli robot-robot yang dijalankan oleh komputer untuk keperluan rumah tangga.
c. nasehat dokter melalui telepon
orang dapat mendapatkan diagnosis pada tingkat pertama sehubungan dengan kesehatannya yang terasa terganggu. Diagnosis itu diperoleh setelah data gejala dimasukkan dalam komputer melalui telepon.
d. berbelanja melalui telepon atau internet
sekarang orang-orang dapat berbelanja melalui telepon ataupun internet dengan mempunyai katalog belanja nya terlebih dahulu.
e. pusat informatika
para ahli atau spesialis dapat dengan mudah dan tepat memperoleh data ataupun informasi yang diperlukan melalui komputer pusat informatika.
f. komputer simulasi
para industriawan atau pengusaha dapat melakukan percobaan secara simulative suatu prototip mesin yang sedang dirangcang oleh seorang perancang.
g. robot pekerja
industriawan dapat memanfaatkan robot kerja dalam pabrik. Dalam robot digunakan komputer yang telah diprogram untuk pekerjaan khusus.
h. robot untuk keperluan percobaan ilmiah
para ilmuan yang telah maju memanfaatkan robot-robot yang digerakkan secara terprogram melalui komputer untuk mengadakan eksplorasi atau percobaan di tempat-tempat yang penuh resiko jika dilakukan oleh manusia.
i. komputer analisis untuk berbagai keperluan
kita dapat memanfaatkan komputer untuk menganalisis data yang komplek, misalnya untuk meramalkan cuaca.

b. Energi Nuklir
1. pengaruh radiasi terhadap makhluk hidup
a.  kematian
sifat mematikan dari sinar radio aktif dapat digunakan untuk pemberantasan hama, pembunuhan mikroba yang tidak memerlukan bahan kimia. Kecuali alat dapat disterilkan dalam keadaan terbungkus rapi karena sinar gamma dapat menembus pembungkus itu dan membunuh kuman yang ada didalam bungkusan tanpa merusak pembungkus.
b. hambatan pertumbuhan
sifat menghambat pertumbuhan dapat digunakan untuk menyimpan umbi batang dan sebagainya.
c. perubahan sifat-sifat genetis
sifat radioaktif dapat menimbulkan mutasi gen. sifat ini dapat dipergunakan untuk mencari bibit unggul.

2. Nuklir Untuk Pemuliaan Padi dan Tumbuhan Lain
Sifat-sifat sinar gamma yang dapat menimbulkan mutasi pada gen dari biji-bijian dapat menghasilkan suatu mutan yang menguntungkan bagi manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia.

3. Nuklir Untuk Industri
a. industri kayu
kualitas kayu dapat ditingkatkan dengan merendam kayu itu dalam cairan bahan plastik. Bahan itu jika mendapat radiasi akan menjadi plastik.
b. serat tekstil
serat-serat tekstil maupun serat sintetis, yakni polyester dapat diubah sifatnya sehingga lebih baik. Serat polyester sukar menyerap air maka dengan bantuan radiasi sifat itu dapat diubah menjadi bahan yang dapat menyerap air dan juga mudah menyerap warna. Serat polipropilen dapat berubah sifatnya dari tidak tahan panas menjadi tahan panas dan dapat menyerap air/
c. industri kulit
kulit melalui proses radiasi ternyata dapat ditingkatkan mutunya, tetapi perlu kecermatan karena dosis yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kerusakan kulit.
d. industri pengawetan makanan
pengawetan makanan dapat dilakukan dengan cara membunuh kuman-kuman pembusuk melalui radiasi.

4. Nuklir untuk Kesehatan
Nuklir digunakan untuk mengadakan diagnosis suatu penyakit dalam. Misalnya dengan sinar x, zat radioaktif berumur pendek dengan dosis yang kecil dapat memberikan informasi yang lebih memuaskan tentang tubuh pasien.

5. Nuklir Dalam Industri Radiografi
Foto rontgen pada tulang yang patah atau paru-paru yang sakit merupakan suatu contoh gambar hasil radiografi tulang atau paru-paru dengan menggunakan sinar x.

6. Nuklir Dalam Hidrologi
Zat radioaktif digunakan sebagai perunut dengan jalan memasukkan zat radioaktif itu ke dalam suatu sistem, kemudian tingkah lakunya dipantau oleh alat-alat pemantau, misalnya “geygerteller”.

7. Nuklir untuk Studi Pencemaran Lingkungan
Nuklir dapat dimanfaatkan untuk menentukan tingkat pencemaran dengan menggunakan sinyal radioaktif sebagai perunut mengetahui penyebaran, akumulasi, dan sifat-sifat polutan dalam lingkungan. Nuklir telah banyak digunakan untuk memantau sisa bahan pestisida, untuk mengetahui sisa-sisa peruraian bahan pestisida. Unsure radioaktif dapat dipakai untuk cepat atau lambatnya pestisida itu terurai.
F.     Ekologi Manusia dan Pembangunan
Secara harafiah, ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat juga diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Menurut Haeckel (1868) dalam Suarna (2003) memberi batasan tentang ekologi sebagai hubungan yang menyeluruh antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dengan abiotiknya. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem.
Dalam suatu ekosistem (satu unit sistem ekologi), selalu ada keseimbangan antara energi yang masuk dengan energi yang keluar untuk menjaga agar ekosistem tersebut dapat terus berlangsung. Ekosistem akan mengalami pertumbuhan apabila energi yang masuk lebih besar dari energi yang keluar. Sebaliknya, ekosistem akan mengalami kemunduran apabila energi yang masuk lebih kecil dari energi yang keluar.
Menurut hukum termodinamika II menyatakan bahwa energi yang ada itu tidak seluruhnya dapat dipakai untuk melakukan kerja, atau dengan kata lain tidak mungkin mencapai efisiensi 100%. Dengan makna yang sama, entropi secara universal akan selalu bertambah. Kita dapat menurunkan entropi di suatu tempat tetapi berbarengan dengan itu akan terjadi kenaikan entropi di suatu tempat secara lokal. Misalnya pembuangan limbah dari rumah tangga ke sungai dapat menurunkan entropi sehingga keteraturan di rumah tangga menjadi naik, tetapi meningkatkan entropi atau menurunkan keteraturan di sungai.
G.    Etika Lingkungan
Etika Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang selama ini berlaku, yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia dan mengabaikan hubungan antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia. Mahluk bukan manusia, kendati bukan pelaku moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral (moral subjects), sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia. & lsquo; Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini adalah etika-etika tersebut hanya berbicara mengenai hubungan antara manusia dengan manusia & rsquo; Albert Schweitzer.
Dalam perkembangan selanjutnya, etika lingkungan hidup menuntut adanya perluasan cara pandang dan perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau alam semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
ANTROPOSENTRISME
Antroposentrisme adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam, baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian. Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia.
Oleh karenanya alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
BIOSENTRISME DAN EKOSENTRISME
Ekosentrisme merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan. Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
TEOSENTRISME
Teosentrisme merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan lingkungan secara keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pada teosentrism, konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrism) dalam mengatur hubungan manusia dengan lingkungan.
Untuk di daerah Bali, konsep seperti ini sudah ditekankan dalam suatu kearifan lokal yang dikenal dengan Tri Hita Karana (THK), dimana dibahas hubungan manusia dengan Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan) dan hubungan manusia dengan lingkungan (Palemahan).
H.    Pembangunan Berwawasan Lingkungan
Pada hakekatnya pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh sumberdaya, guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia. Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara keseimbangan antara lingkungan alami (sumberdaya alam hayati dan non hayati) dan lingkungan binaan (sumberdaya manusia dan buatan), sehingga sifat interaksi maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang. Dalam kaitan ini, eksplorasi maupun eksploitasi komponen-komponen sumberdaya alam untuk pembangunan, harus seimbang dengan hasil/produk bahan alam dan pembuangan limbah ke alam lingkungan. Prinsip pemeliharaan keseimbangan lingkungan harus menjadi dasar dari setiap upaya pembangunan atau perubahan untuk mencapai kesejahteraan manusia dan keberlanjutan fungsi alam semesta.
Sistem masukan dan keluaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, dapat dikontrol dari segi sains dan teknologi. Penggunaan perangkat hasil teknologi diarahkan untuk tidak merusak lingkungan alam, serta bersifat ‘teknologi bersih’, dan mengutamakan sistem daur ulang. Arah untuk menjadikan produk ramah lingkungan, dan menekan beaya eksternal akibat produksi tersebut harus menjadi orientasi bagi setiap usaha pemanfaatan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat.
Mekanisme pengaturan keseimbangan sistem masukan dan keluaran akan ditentukan oleh kepedulian atau komitmen sumberdaya manusia, sistem yang berlaku, infrastruktur fisik, sumberdaya lain yang dibutuhkan. Dengan prinsip keterlanjutan, pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan perlu disusun dalam arah strategis untuk menyelamatkan aset lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
 Upaya peningkatan kesejahteraan manusia harus seiring dengan kelestarian fungsi sumberdaya alam, agar keseimbangan lingkungan tetap terjaga dan potensi keanekaragaman hayati tidak akan menurun kualitasnya.
I.       Tata Ruang dan Pengelolaan Lingkungan
Tata ruang adalah wujud struktural pola pemanfaatan ruang, baik yang direncanakan maupun tidak, sedangkan yang dimaksud ruang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan ruang udara beserta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya bagi kehidupan dan penghidupan. Kegiatan manusia dan makhluk hidup lainnya membutuhkan ruang untuk berbagi lokasi pemanfaatan ruang.
Lingkungan hidup sebagai media hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan unsur alam yang terdiri dari berbagai proses ekologi merupakan satu kesatuan yang mantap. Sehingga perencanaan dan pengelolaannya harus memperhatikan lingkungan hidup yang sesuai dengan dasar dari pembangunan berkelanjutan.
Perencanaan dan pengelolaan lingkungan hidup harus di dasarkan pada prinsip Pembangunan Berkelanjutan (PB) yang berwawasan lingkungan. Komitmen untuk mempertimbangkan aspek ekologi, ekonomi dan sosial dalam melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan harus dilakukan secara konsisten, melalui pendekatan holistik. Dengan demikian, setiap usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan, perlu didasari dengan semangat kebersamaan, kemitraan, keberlanjutan dan akuntabilitas pada semua pihak yang terkait dengan Pembangunan Berkelanjutan.
Kelestarian fungsi lingkungan hidup dan keberlanjutannya merupakan tugas bersama dari pemerintah, swasta dan masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH), dan bertumpu pada kemitraan pemerintah dan masyarakat. Upaya untuk memperluas jangkauan kepedulian dan kesadaran lingkungan hidup perlu terus ditumbuhkan, agar dapat mengikat komitmen semua pihak yang terkait guna terwujudnya Pembangunan Berkelanjutan. Untuk itu diperlukan panduan integrative untuk dapat secara nyata memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam seluruh perencanaan dan pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
J.      Ekologi Pembangunan berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan
Ekologi pembangunan bertujuan menaikan taraf hidup dan kesejahteraan rakyat. Namun pada  kenyataannya dalam proses dan akhir dari kegiatan pembangunan selalu saja memiliki manfaat dan resiko (dampak negatif).
Contoh:
Kayu dalam hutan kita tebang. Manfaatnya devisa dalam jumlah besar kita dapatkan dari ekspor kayu. Sebaliknya, kita menghadapi resiko kepunahan hewan dan tumbuhan, bertambahnya erosi, rusaknya tata air dan terjadinya padang alang-alang.
Berkaitan dengan hal itu dalam proses pembangunan ada beberapa faktor lingkungan yang dapat mendukung bagi kelangsungan pembangunan berkelanjutan.
Faktor lingkungan yang di perlukan untuk mendukung pembangunan yang berkelanjutan ialah :
a.       Terpeliharanya proses ekologi yang esensial, yaitu : efek rumah kaca, fotosinte
sis, penambatan nitrogen, penyerbukan, pengendalian populasi, kemampuan
memperbaharui diri, fungsi hidrologi
b.       tersedianya sumber daya yang cukup, dan
c.       lingkungan sosial budaya ekonomi yang sesuai.
1.      Proses terjadinya efek rumah kaca
ERK tidak disebabkan oleh adanya gedung-gedung tinggi yang dindingnya terdiri dari jendela-jendela kaca, melainkan oleh gas rumah kaca dalam atmosfer yang menyerap. Dengan naiknya kadar CO2 dalam atmosfer akan terjadi kenaikan intensitas ERK sehingga suhu permukaan bumi akan naik. Inilah yang disebut pemanasan global.
Mengapa Efek Rumah Kaca merupakan faktor ekologi essensial yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan ?
Karena efek rumah kaca bermanfaat untuk mengangatkan bumi, terutama pada malam hari temperaturnya tidak terlalu dingin, selalin itu bumi tidak membeku seperti di planet lain yang tidak mengalami efek rumah kaca. Dengan adanya efek rumah kaca maka temperatur di bumi menjadi lebih nyaman dan cocok untuk kehidupan.
Walaupun memang jika efek rumah kaca itu berlebihan, maka bumi akan semakin panas atau dengan istilah populer sekarang adalah terjadinya pemanasan global yang berpengaru pada peubahan iklim, yaitu perubahan curah hujan serta naiknya intensitas dan frekuensi badai.
2.      Fotosintesis :
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk menjaga kelangsungan hidup di bumi yang dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam proses ini matahari energi di ubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam bahan organik tumbuhan.
Salah satu peranan ekologi fotosintesis yang penting ialah terbentuknya rosot karbon. Fotosintesis juga menghasilkan gas oksigen (O2). Gas oksigen adalah esensial untuk pernafasan banyak sekali jenis mahluk hidup, termasuk manusia. Tanpa oksigen manusia akan mati dalam waktu yang singkat.
3.      Penambatan nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup, tetapi gas nitrogen yang banyak itu tidak berguna bagi manusia dan makhluk hidup yang lain. Walaupun nitrogen yang banyak itu, bisa dihambat oleh beberapa makhluk hidup yang sebagian hidupnya bebas. Makhluk hidup penambat nitrogen udara yang hidup bebas berupa bakteri dan ganggang biru hijau. Contohnya, bakteri azotobacter dan ganggang anabaena.
Jadi penambatan nitrogen merupakan unsur esensial kehidupan dan kelangsungan pembangunan berkelanjutan, karena nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara mengandung sekitar 80% nitrogen. Penambatan nitrogen udara memegang peranan penting dalam menjaga kesuburan tanah dan perairan
Contohnya : bakteri Rhizobium yang hidup dalam bintil akar tumbuhan kacang-kacangan yang berfotosintetis. Sebagian energi dalam makanan itu digunakan untuk menambat nitrogen udara.
4.      Pengendalian Populasi
Populasi makhluk hidup di suatu wilayah cenderung terus meningkat. Apabila populasi
makhluk hidup di suatu wilayah tidak dikendalikan, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan di alam.
Di dalam alam ada hewan yang hidup dari tumbuhan dan ada pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka itu disebut herbivora dan karnivora. Secara umum hewan memakan pemangsa dan yang dimakan disebut mangsa. Hubungan antara pemangsa dan mangsa saling terkait dan terikat satu sama lain dan juga saling mengendalikan. Jika terjadi penurunan populasi mangsa, maka jumlah populasi pemangsa pun otomatis akan turun juga. Oleh karna itu perlu adanya keseimbangan yang dinamis antara pemangsa dan mangsa

5.      Penyerbukan
Agar bunga dapat menjadi buah harus terjadi penyerbukan & pembuahan dulu. Setelah pembuahan, bakal buah maka akan tumbuh menjadi buah. Buah itu lah yang kita makan. Jika terjadi gangguan dalam penyerbuka, maka produksi banyak jenis buah akan menurun. Karena buah memiliki peranan penting dalam kehidupan kita, kita harus menjaga agar penyerbukan itu tidak terganggu
Pada intinya penyerbukan itu esensial bagi pembangunan karena sumber bahan pangan yang diperlukan dalam pembangunan berupa buah-buahan baik untuk konsumsi maupun digunakan dalam proses industri.
6.      Kemampuan Memperbaharui diri
Pada hakekatnya alam memiliki kemampuan secara alami dalam memperbarui dan memperbaiki semua unsur polutan yang merusak dan tidak diperlukan alam atau kelangsungan pembangunan. Kemampuan untuk memperbaharui diri itu di dasarkan pada proses kimia, fisika dan hayati.
Contohnya air yang tercemar dapat di perbaharui oleh berbagai macam jasad renik yang bersifat pengurai. Namun Jasad renik dapat barbahaya bagi kesehatan, akan tetapi walaupun berbahaya bagi kesehatan, jasad renik dapat di matikan oleh ultra violet. Selain itu dengan adanya oksigen dalam air dapat membantu proses pemurnian air yang tercemar sehingga air yang yang tercemar itu dapat di pakai lagi.
Jadi kemampuan memperbaharui diri merupakan proses ekologi yang esensial, karena sangat penting dalam memperbarui berbagai unsur/zat yang mencemari lingkungan sehingga lingkungan dapat mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup laiinnya dan bagi kelangsungan pembangunan berkelanjutan
7.      Tersedianya Sumber daya Alam yang Cukup
Sumber daya merupakan modal dasar dalam pembangunan, baik sumber daya materi maupun non materi, baik sumber daya air tanah, mineral, nabati dan hewani.
Pembangunan adalah usaha untuk dapat menaikan manfaat yang kita dapatkan dari sumber daya. Kenaikan manfaat dapat juga dicapai dengan menaikan efisiensi pengunaan sumberdaya, tanpa menaikan sumberdaya yang kita pakai. Usaha menikan efisiensi terutama penting dengan makin langkanya persediaan sumberdaya relatif terhadap kebuthan.
8.      Masyarakat Terasing
Masyarakat terasing ialah masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup serta nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
Peranannya masyarakat asing yang primitif dalam pembangunan berkelanjutan terutama berperan dalam etika lingkungan yang menjiwai pola hidup dan prilaku mereka dalam memanfaatkan alam dan lingkungan dalam mememnuhi kebutuhan hidup yaitu menganggap alam menjadi bagian dari kehidupan mereka demikian pula sebaliknya sehingga mereka lebih arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumberdaya yang terdapat di alam.
Hal inilah yang tidak dimiliki oleh masyarakat barat dan kita pada umumnya.
Tetapi kecenderungan saat ini ternyata masyarakat terasing tidak dapat ikut berperan serta dalam pembangunan karena makin terdesak dan semakin sempit ruang geraknya, sumber daya yang tersedia juga makin sedikit karena umumnya mereka adalah peladang

9.      Pola Hidup Sederhana
Menerapkan pola hidup sederhana dapat menghemat sumber daya yang tersedia sehingga pembangunan dapat berkelanlanjutan. Contohnya: menghemat SDA yang tersedia diantaranya menghemat penggunaan BBM dengan diterapkannya transportasi masal (Trans Jakarta) jika dibandingkan dengan kendaraan pribadi dll.
10.  Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Iptek sangat berperan sekali dalam pembangunan berkelanjutan dalam memaksimalkan potensi sumberdaya tanpa mengurangi keberlangsungannya dimasa depan terutama iptek yang ramah lingkungan dan tepat guna sehingga pembangunan sangat terlihat lebih maju dan bermanfaat bagi masyarakan secara berkelanjutan.
11.  Ekoefisiensi
Ekoefisiensi adalah upaya memaksimalkan potensi sumber daya dengan cara memanfaatkan suatu sumber daya sambil berusaha menggali alternatif pemanfaatan lain selain manfaat utama yang diharapkan.
Contoh :
·         Bertani padi sambil memelihara Ikan seperti yang dilakukan petani di Sukabumi
·          Bertani kerang mutiara/rumput laut sambil memelihara ikan hias
·         Membuat sampah dengan cara menggali lubang di tanah sambil membuat  kompos --- untuk kemudian ditanan tanaman sayuran /buah.



K.    Kesimpulan
Energi memiliki peranan penting dalam menentukan kemajuan  pembangunan, pemanfaatan energi secara baik  akan meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia yang sesuai dengan tujuan dari ekologi pembangunan itu sendiri. Namun perlu diperhatikan pemanfaatan energi secara tidak baik (berlebihan) akan menimbulkan resiko (dampak negatif),  yaitu kerusakan bangi lingkungan itu.


DAFTAR PUSTAKA

Jasin Maskoeri : 1986, Ilmu Alamia Dasar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Mawardi, Drs.Ir.Nur Hidayati : 2007, IAD, IBD ISD, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Ari, Harnanto dan Ruminten : 2009. Kimia 2, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.

2. Pidana Penurunan Pangkat
Diatur dalam Pasal 28 KUHPM, dalam Kitab Undang-undang Hukum Disiplin Militer (KUHDM) Stbl 1934 No.168 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Stbl 1938 No.383 dan diubah pula dengan Undang-undang No.40 Tahun 1947 dalam Pasal 4 menentukan :
1.      Teguran;
2.      Penahan ringan maksimum 14 hari;
3.      Penahan sedang maksimum 24 hari;
4.      Penahan berat maksimum 14 hari;
5.      Penurunan pangkat.
3. Pencabutan Hak
Diatur dalam Pasal 29-31 KUHPM, adapun pidana tambahan yang diatur dalam Pasal 35 ayat (1) no 1 s/d 3 adalah :
1.      Hak memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu;
2.      Hak memasuki angkatan bersenjata;
3.      Hak memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan umum.

  
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A.    Kesimpulan

Sanksi bagi anggota militer yang melakukan tindak pidana yang diatur dalam KUHPM tidak jauh berbeda dengan sanksi pidana yang diatur dalam KUHP. Hal ini dikarenakan KUHPM merupakan bagian dari hukum pidana umum. Namun selain banyak memiliki persamaan namun  terdapat juga perbedaan antara keduanya, hal ini dikarenakan bahwa subjek dari KUHPM hanya diperuntukan untuk anggota militer saja, berbeda dengan KUHP yang berlaku umum.

Sanksi pidana dalam Kitab Undang Undang Hukum Pidana (KUHPM) dibagi mejadi 2, yaitu : Sanksi pidana pokok dan Sanksi pidana tambahan (pasal 6 KUHPM).
a.       Sanksi pidana pokok terdiri dari :
1.      Pelaksanaan pidana mati
2.      Pelaksanaan pidana penjara
3.      Pelaksanaan pidana kurungan
4.      Pelaksanaan pidana tutupan (UU No 20 tahun 1946)
b.      Sanksi pidana tambahan  :
1.      Pemecata dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan haknya untuk memasuki Angkatan Bersenjata
2.      Penurunan pangkat
3.      Pencabutan hak yang disebut dalam pasal 35 ayat 1 pada no 1,2, dan 3 KUHP

Sanksi pidana yang diatur dalam KUHPM dan KUHP memiliki persamaan dan perbedaan, perbedaanya dapt dilihat dengan membandingkan pasal 6 KUHPM dengan pasl 10 KUHP. Di dalam KUHP tidak terdapat pelaksanaan pidana tutupan namun dalam KUHPM diatur, sebaliknya dalam KUHP terdapat pidana denda dan dalam KUHPM tidak ada.  
Selain itu, dalam pelaksanaan pidana tambahan KUHPM memiliki sanksi-saknsi khusus yang tidak diatur dalam KUHP, hal ini dikarenakan subjek dari KUHPM hanyalah anggota militer berbeda dengan KUHP yang subjekya umum (warga sipil dan militer).

B.     Saran

Untuk melakukan penegakan hukum di lingkup militer, perlu adanya ke konsistenan dari para pemimpin terutama dari panglima militer itu sendiri.  Di karenakan sistem militer yang mengedepankan prinsip komando, maka disini atasan harus lebih tegas dalam penerapan hukuman kepada bawahannya.
Ancaman hukuman yang tinggi tidak akan berlaku efektif tanpa adanya probabilitas yang baik. Probabilitas yang baik itu didapatkan  dengan cara adanya penegakan hukum yang konsisten. Dalam hal ini para pemimpin militer perlu melakukan suatu penindakan yang konsisten terhadap anak buahnya yang melakukan tindak pidana atau  pelanggaran terhadap hukum disiplin militer.
Sekecil apapun pelanggaran itu perlu adanya tindakan dari para komandannya terhadap bawahannya guna menciptkan probabilitas yang baik dalam penegakan hukum pidana militer.


DAFTAR PUSTAKA

·         Salam Faisal,2006, Hukum Pidana Militer Di Indonesia, Mandari maju, Bandung
·         Nating, Irman, 2003, Sejarah peradilan militer di indonesia ,Solusi Hukum.com
·         http://streetlaw.wordpress.com : Hukum Ketentaraan
·         Kitab Undang Undang Hukum Pidana
·         Kitab Undang Undang Hukum Pidana Mliter



You Might Also Like

0 komentar