ENERGI DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN
ENERGI
DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Kelompok,
Mata Kuliah Ilmu Alamiah Dasar,
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2010 / 2011
Semester Ganjil, Tahun Akademik 2010 / 2011
Dosen Pembimbing : Moch. Miftah, Drs., M.H
Oleh:
Rudi Pradisetia Sudirdja (091000299)
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS PASUNDAN
JALAN LENGKONG BESAR NO 68 BANDUNG
Telp. (022) 4205945, 4262226
2010 / 1431
Kata
Pengantar
Asalamualaikum Wr.wb
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang
tiada hentinya memberikan petunjuk, rahmat dan karunia-Nya. Tak lupa Shalawat dan salam semoga
tercurah kepada Rasulullah saw, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya. Dengan segala rasa syukur yang tinggi penyusun berhasil menyelesaikan tugas yang diberikan dosen mata kuliah Ilmu
Alamiah Dasar Fakultas Hukum
Universitas Pasundan yaitu Membuat ringkasan tentang “Energi Dalam Ekologi Pembangunan”
Adapun tujuan dari penulisan ringkasan ini adalah selain
untuk memenuhi kewajiban sebagai mahasiswa yang senantiasa melaksanakan tugas
yang diberikan oleh dosen dan juga agar
kita mengetahui pemanfaatan energi dalam ekologi
pembangunan..
Penyusun membuat ringkasan ini dengan baik, baik dari isi maupun maupun dari
kualitas . Namun penyusun menerima saran dan kritikan konstruktif dari
pembaca dengan senang hati.
Akhir kata, semoga ringkasan ini bermanfaat
bagi penyusun pada khususnya dan pembaca semua pada umumnya dan juga agar lebih
memahami tentang pemanfaatan
energi dalam ekologi pembangunan.
Wabillihi taufik walhidayah wassalammu’alaikum Wr.Wb
Bandung, Desember 2010
Penyusun
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR
ISI...........................................................................................................iii
A.
Pengertian
Energi.........................................................................................1
B.
Macam-macam
Energi.................................................................................1
C.
Ilmu
Lingkungan..........................................................................................6
D.
Ekologi
Sebagai Dasar Ilmu Lingkungan....................................................6
E.
Peran
Energi Dalam Pembangunan..............................................................9
F.
Ekologi
Manusia da Pembangunan............................................................15
G.
Etika
Lingkungan.......................................................................................15
H.
Pembangunan
Berwawasan Lingkungan...................................................17
I.
Tata
Ruang Dan Pengelolaan Lingkugan...................................................18
J.
Ekologi
Pembangunan Berkelanjutan Dalam Upaya Pelestarian
Lingkungan................................................................................................19
K.
Keseimpulan...............................................................................................26
DAFTAR
PUSTAKA.............................................................................................iv
ENERGI DALAM EKOLOGI PEMBANGUNAN
A.
Pengertian Energi
Energi adalah suatu kemampuan
untuk melakukan kerja atau kegiatan. Tanpa energi, dunia in akan diam atau
beku. Dalam kehidupan manusia selalu terjadi kegiatan dan untuk kegiatan otak
serta otot diperlukan energi. Energi itu diperoleh melalui proses oksidasi
(pembakaran) zat makanan yang masuk kedalam tubuh berupa makanan. Kegiatan
manusia lainnya dalam memproduksi barang, transportasi, dan lainnya juga
memerlukan energi yang diperoleh dari bahan sumber energi atau sering disebut
sumber daya alam (Nature Resources)
Sumber daya akam dibedakan manjadi dua kelompok, yaitu :
1.Sumber daya alam yang dioperbaharui
(renewable) hamper tidak dapat habis.
2.Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis.
2.Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable) atau habis.
B.
Macam-Macam Energi
1. Energi Mekanik
Energi mekanik dapat
dibedakan menjadi dua pengertian, yaitu ; energi potensial dan energi kinetik.
Jumlah kedua energi itu dinamakan energi mekanik. Setiap benda mempunyai berat,
maka baik dalam keadaan diam atau bergerak setiap benda memiliki energi.
Misalya
energi yang tersimpan dalam air yang dibendung pada sebuah waduk bersifat tidak
aktif dan disebut energi potensial (Energi Tempat). Bila waduk dibuka air
mengalir dengan deras, enegrgi air menjadi aktif, mengalirnya air ini dengan
energi kietik (Tenaga Gerak).
Air waduk pada contoh di atas memiliki juga
energi potensial, karena letaknya. Makin tiggi letak air waduk terhadap
permukaan air laut makin besar energi potensialnya.
2. Energi Panas
Energi panas juga sering
disebut sebagai kalor, pemberian panas kepada suatu benda dapat menyebabkan
kenaikan suhu benda itu ataupun bahkan terkadang dapat menyebabkan perubahan
bentuk, perubahan ukuran, atau perubahan volume benda itu.
Ada tiga istilah yang
penggunaannya sering kacau, yaitu panas, kalor, dan suhu. Panas adalah salah
satu bentuk energi. Energi panas yang berpindah disebut kalor, sementara suhu
adalah derajat panas suatu benda.
Pada waktu merebus air
berarti energi panas diberikan kepada air, yang berasal dari energi yang
tersimpan didalam bahan bakar kayu ayau minyak tanah, sehingga suhu air naik.
Jika pemberian energi panas diteruskan sampai suhu air mencapai titik didihnya,
maka air akan menguap dab berubah bentuk menjadi uap air.
3. Energi Magnetik
Energi magnetik dapat
dipahami dengan mengamati gejala yang timbul katika dua batang magnet yang
kutub-kutubnya saling didekatkan satu dengan yang lain. Seperti diketahui bahwa
setiap magnet mempunyai dua macam kutub yaitu kutub utara dan kutub magnet
selatan.
Kedua kutub magnet mempunyai
kemampuan untuk saling melakukan gerakan. Kemampuan itu adalah energi yang
tersimpan didalam magnet dan energi inilah yang disebut sebagai energi
magnetik.
4. Energi Listrik
Energi listrik ditimbulkan /
dibangkitkan melalui bermacam-macam cara. Kegunaan energi listrik dalam
kehidupan sehari-hari banyak sekali yang dapat dirasakan, terutama dikehidupan
kota-kota besar, bahkan sebagai penerangan yang sekarang sudah digunakan sampai
jauh ke pelosok pedesaan.
Energi litrik dapat
ditimbulkan dengan bermacam-macam cara :
1. Dengan sungai atau air terjun yang memiliki
energi kinetik,
2. Dengan energi angin yang dipakai untuk
menggerakan kincir angin,
3. Dengan menggunakan ACCU (Energi Kimia),
4. Degan menggunakan tenaga uap yang dapat memutar
generator listrik,
5. Dengan menggunakan tenaga diesel
6. Dengan menggunakan tenaga nuklir
5. Energi Kimia
Yang dimaksud energi kima
adalah energi yang diperoleh melalui suatu proses kimia. Energi yang dimiliki
manusia dapat diperoleh dari makanan yang dimakan melalui proses kimia.
Atom atom karbon dan atom
atom oksigen, jika kedua macam atom-atom karbon dan atom oksigen tersebut dapat
bereaksi, akan terbentuk molekul baru yaitu karbondioksida. Bergabungnya kedua
atom tersebut memerlukan energi. Kalori tersebut dikenal dengan energi kimia.
Bila kedua atom yang telah tergabung dipisahkan maka akan melepaskan energi.
Energi yang terbebas disebut energi eksoterm. Seperti reaksi pada korek api,
juga dihasilkan energi panas yang melalui suatu proses kimia.
6. Energi Bunyi
Bunyi dapat juga diartikan
getaran sehingga energi bunyi berarti juga getaran. Getaran selaras mempunyai
energi dua macam yaitu, energi potensial dan energi kinetik. Melalui pembahasan
matematis dapat ditunjukkan bahwa jumlah kedua macam energi pada suatu getaran
selaras adalah selalu tetap dan besarnya tergantung massa, simpanan dan waktu
getar atau periode.
7. Energi Nuklir
Energi nuklir merupakan hasil
dari reaksi fisi yang terjadi pada inti atom. Dewasa ini, reaksi inti yang
banyak digunakan oleh manusia untuk menghasilkan energi nuklir adalah reaksi
yang terjadi antara partikel dengan inti atom yang digolongkan dalam kelompok
heavy atom sperti aktinida.
Berbeda dengan reaksi kimia
biasa yang hanya mengubah komposisi molekul setiap unsurnya dan tidak mengubah
struktur dasar unsur penyusun molekulnya, pada reaksi inti atom atau reaksi
fisi, terjadi perubahan struktur inti atom menjadi unsur atom yang sama sekali
berubah.
8. Energi Cahaya atau cahaya
Energi cahaya terutama cahaya
matahari banyak diperlukan terutama oleh tumbuhan yang berhijau daun. Tumbuhan
itu membutuhkan energi cahaya untuk mengadakan proses fotosintesis, dengan
kemajuan teknologi, saat ini dapat juga digunakan energi dari sinar yang
dikenal dengan nama sinar laser. Yang dimaksud sinar laser adalah sinar pada
suatu gelombang yang sama dan amat kuat. Sinar laser banyak sekali digunakan
dan meliputi banyak bidang.
Misalnya dalam bidang
industry besar digunakan dalam pembuatan senjata laser yang dapat menembus baja
yang tebalnya 2 cm dan lain-lainya.
9. Energi Matahari
Energi
matahari merupakan energi yang utama bagi kehidupan dibumi ini. Berbagai jenis
energi, baik yang terbarukan mapun tak terbarukan merupakan bentuk turunan dari
energi ini, baik secara langsung maupun tidak langsung. Energi yang merupakan
turunan dari energi matahari misalnya :
·
Energi
angin yang tuimbul akibat adanya perbedaan suhu dan tekanan satu tempat dengan
tempat yang lain sebagai efek sinar matahari.
·
Energi
air, karena adanya siklus hidrologi akibat dari energi panas matahari yang
mengenai bumi.
·
Energi
biomassa karena adanya fotosintesis dari tumbuhan yang notabene menggunakan
energi matahari.
·
Energi
gelombang laut yang muncul akibat energi angin
·
Energi
fosil yang merupakan bentuk lain dari energi biomassa yang telah mengalami
proses selama berjuta-juta tahun.
Ada beberapa cara pemanfaatan energi panas matahari, yaitu :
1.Pemanasan ruang
2.Penerangan
ruangan
3.Kompor
matahari
4.Pengeringan
hasil pertanian
5.Distilasi
air kotor
6.Pemanasan
air kotor
7.Pembangkitan
listrik
C.
Ilmu Lingkungan
Ilmu
lingkungan mengintegrasikan pelbagai ilmu yang mempelajari hubungan antara
jasad hidup (termasuk manusia) dengan lingkungan. Ilmu lingkungan dapat
diibaratkan sebuah poros, tempat pelbagai asas dan konsep aneka ragam ilmu yang
terpencar dan terkhususkan dan dapat digabungkan kembali secara tunjang
menunjang, untuk mengatasi masalah yang menyangkut hubungan antara jasad hidup
dengan lingkungannya.
Di
dalam ilmu lingkungan, tekanan ditujukan terutama pada menyatukan kembali
segala ilmu yang menyangkut masalah lingkungan ke dalam kategori variable yang
serupa, yaitu energy, materi, ruang, waktu, dan keaneka ragaman.ilmu lingkungan
juga dianggap sebagai titik pertemuan ilmu murni dan ilmu terapan.
D. Ekologi
sebagai dasar ilmu lingkungan
Dalam
ilmu lingkungan seperti ekologi, makhluk hidup pada dasarnya dipelajari dalam
unit populasi.
1.
Individu
Individu
adalah suatu satuan struktur yang membangun suatu kehidupan dalam bentuk
makhluk. Misalnya, pohon jambu, pohon pisang, jahe, rumput, dan sebagainya.
Kepadatan populasi adalah hubungan jumlah individu tiap . Untuk mencari
kepadatan populasi digunakan rumus :
D =
D =
densus = padat = kepadatan
N =
numerous = jumlah = frekuensi
S =
spatum = ruang = luas daerah yang ditempati
2.
Populasi
Populasi adalah kumpulan individu suatu spesies
makhluk hidup yang sama. Cara menentukan batasan populasi yang lebih baik
didasarkan pada pengaruh atau individu yang lain dalam suatu populasi. Jadi,
populasi dipandang sebagai suatu sistem yang dinamis daripada gejala individu
yang selalu melakukan hubungan. Maka, populasi adalah kumpulan individu sebuah
spesies yang mempunyai potensi untuk berbiak silang antar satu individu dengan
individu yang lain.
Kebutuhan populasi akan bahan makanan, tempat
tinggal, dan kebutuhan hidup lainnya menjadi di luar kemampuan alam lingkungan
untuk menyediakan secukupnya, maka timbul persaingan atau kompetisi. Persaingan
itu menimbulkan dua akibat :
1. Dalam
jangka waktu yang singkat menimbulkan akibat ekologi.
2. Dalam
jangka waktu yang panjang akan menimbulkan akibat evolusi.
Akibat
ekologi itu berupa :
1. Kelahiran,
kelangsungan hidup, dan pertumbuhan populasi
2. Pemindahan
populasi yang mungkin meningkat.
Dua
faktor lingkungan yang dapat menurunkan daya biak populasi :
1. Faktor
bergantung pada kepadatan populasi, misalnya kekurangan bahan makanan, kekurangan
ruang karena terlampau padat.
2. Faktor
yang tidak bergantung pada kepadatan populasi, misalnya penurunan suhu
lingkungan secara drastis.
3.
Komunitas
Komunitas adalah beberapa kelompok makhluk hidup
yang hidup secara bersama-sama dalam satu tempat yang bersamaaan. Misalnya,
populasi semut, populasi kutu daun, dan pohon tempat mereka hidup membentuk
suatu masyarakat atau suatu komunitas.
a. Perubahan
komunitas
Keadaan komunitas
berubah sesuai dengan perubahan lingkungan yang terjadi. Perubahan tersebut
akan terus berlangsung sampai pada suatu saat terjadi komunitas padat.
b. Pemungutan
hasil populasi
Pemungutan hasil bentuk
populasi oleh manusia :
1. Biomassa
adalah berat total populasi
2. Hasil
bawaan adalah jumlah individu atau biomassa suatu populasi pada waktu tertentu
3. Produktivitas
adalah jumlah jaringan hidup yang dihasilkan oleh suatu populasi dalam jangka
waktu tertentu
4. Hasil
panen adalah jumlah hasil yang dipungut pada suatu waktu panen bagi kepentingan
manusia
Konsep
nicia digunakan meramal macam tumbuhan dan hewan yang dapat ditemukan dalam
suatu komunitas, nicia juga dipakai untuk menafsir kepadatan dan fungsinya pada
suatu musim. Margalef (1958) mengemukakan bahwa untuk menentukan keanekaragaman
komunitas perlu dipelajari aspek keanekaragaman itu dalam organisasi
komunitasnya. Misalnya :
1. Mengalokasikan
individu populasinya kedalam spesiesnya
2. Menempatkan
spesies tersebut kedalam habitat atau nicia nya
3. Menentukan
kepadatan relative nya dalam habitat tersebut
4. Menempatkan
setiap individu ke dalam tiap habitatnya dan menentukan fungsinya
4. Ekosistem
Tingkat organisasi yang lebih tinggi dari komunitas
adalah ekosistem. Segala macam bentuk materi yang melakukan siklus dalam sistem
itu dan energi yang menjadi sumber kekuatan bagi ekosistem. Sinar matahari
merupakan sumber energi dalam sebuah ekosistem. Pada rantai makanan makhluk
dalam ekosistem dikumpulkan menjadi beberapa kelompok yang masing-masing
mempunyai jarak transfer makanan tertentu dari sumber energy yang masuk
ekosistem.
Ekosistem secara rinci dibedakan atas ekosistem
darat dan ekosistem air. Selanjutnya dibedakan menjadi ekosistem air tawar,
misalnya ekosistem danau, sungai hulu. Ekosistem air payau misalnya, muara
sungai, tambak. Ekosistem air asin misalnya laut.
E.
Peranan
Energi Dalam Pembangunan
Antara ilmu murni dan ilmu terapan
(teknologi) mempunyai hubungan yang erat. Dari konsep atau prinsip ilmu murni
dapat dikembangkan ilmu terapan. Sebaliknya, teknologi atau ilmu terapan
memberikan sumbangan penemuan-penemuannya kepada prinsip atau hukum-hukum baru,
dan seterusnya.
1. Materi
Materi biotis dari
bahan benda hidup berupa protein, sedangkan materi nonbiotis mulai dari gas
oksigen sampai benda-benda yang kita pakai sehari-hari.
2. Energi
Energi berwujud dalam
berbagai bentuk, yakni dalam bentuk panas, gerak ( mekanik), cahaya, kimia,
energy nuklir, dsb. Energi adalah kekal atau tidak ada energi yang hilang, yang
terjadi adalah perubahan bentuk-bentuk energi :
a. energi listrik
1. Prinsip
Pembangkit Listrik Tenaga Air
Dari suatu bendungan
air dialirkan melalui suatu terowongan dengan alat pengontrol. Air dari ujung
terowongan itu ditahan oleh suatu turbin air. Dengan dorongan air, turbin itu
dapat berputar. Perputaran turbin ini digunakan untuk memutar generator.
Listrik yang dihasilkan generator diubah dan diatur tekanannya oleh suatu
transformator, kemudian listrik dialihkan ke daerah-daerah yang memerlukan.
2. Prinsip
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel
Pada prinsipnya,
pembangkit tenaga diesel sama dengan pembangkit listrik tenaga air, yaitu
dengan cara menggerakkan generator pembangkit listrik. Pembangkit listrik
tenaga diesel itu bersumber dari energi kimia hasil pembakaran minyak solar.
Sumber minyak solar itu sebenarnya adalah fosil kehidupan zaman purba.
Sedangkan fosil itu terbentuk dari konservasi energi radiasi dari matahari
melalui asimilasi.
3. Prinsip
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir
Energi nuklir adalah
energi yang timbul pada pemecahan inti atom. Umunya yang dipecah itu adalah
atom yang mempunyai inti atom yang besar. Peristiwa pecahnya suatu inti atom
disebut peristiwa defuse inti (disintegrasi).
4. Komputer
Komputer merupakan
hasil pengembangan lebih lanjut dari perkembangan listrik (elektronika). Dari
komputer, contoh alat lainnya adalah:
a. telepon ensiklopedia
orang dapat memutar
nomor telepon pusat komputer ensiklopedia dan akan mendapatkan jawaban dengan
tepat keterangan yang memadai tentang suatu topik atau masalah sebagai layaknya
dalam ensiklopedi.
b. robot pelayan rumah
tangga
dewasa ini orang dapat
membeli robot-robot yang dijalankan oleh komputer untuk keperluan rumah tangga.
c. nasehat dokter
melalui telepon
orang dapat mendapatkan
diagnosis pada tingkat pertama sehubungan dengan kesehatannya yang terasa
terganggu. Diagnosis itu diperoleh setelah data gejala dimasukkan dalam
komputer melalui telepon.
d. berbelanja melalui
telepon atau internet
sekarang orang-orang
dapat berbelanja melalui telepon ataupun internet dengan mempunyai katalog
belanja nya terlebih dahulu.
e. pusat informatika
para ahli atau spesialis
dapat dengan mudah dan tepat memperoleh data ataupun informasi yang diperlukan
melalui komputer pusat informatika.
f. komputer simulasi
para
industriawan atau pengusaha dapat melakukan percobaan secara simulative suatu
prototip mesin yang sedang dirangcang oleh seorang perancang.
g. robot pekerja
industriawan dapat
memanfaatkan robot kerja dalam pabrik. Dalam robot digunakan komputer yang
telah diprogram untuk pekerjaan khusus.
h. robot untuk
keperluan percobaan ilmiah
para ilmuan yang telah
maju memanfaatkan robot-robot yang digerakkan secara terprogram melalui
komputer untuk mengadakan eksplorasi atau percobaan di tempat-tempat yang penuh
resiko jika dilakukan oleh manusia.
i. komputer analisis
untuk berbagai keperluan
kita dapat memanfaatkan
komputer untuk menganalisis data yang komplek, misalnya untuk meramalkan cuaca.
b. Energi Nuklir
1. pengaruh radiasi
terhadap makhluk hidup
a. kematian
sifat mematikan dari
sinar radio aktif dapat digunakan untuk pemberantasan hama, pembunuhan mikroba
yang tidak memerlukan bahan kimia. Kecuali alat dapat disterilkan dalam keadaan
terbungkus rapi karena sinar gamma dapat menembus pembungkus itu dan membunuh kuman
yang ada didalam bungkusan tanpa merusak pembungkus.
b. hambatan pertumbuhan
sifat menghambat
pertumbuhan dapat digunakan untuk menyimpan umbi batang dan sebagainya.
c. perubahan
sifat-sifat genetis
sifat radioaktif dapat
menimbulkan mutasi gen. sifat ini dapat dipergunakan untuk mencari bibit
unggul.
2. Nuklir Untuk
Pemuliaan Padi dan Tumbuhan Lain
Sifat-sifat
sinar gamma yang dapat menimbulkan mutasi pada gen dari biji-bijian dapat
menghasilkan suatu mutan yang menguntungkan bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
3.
Nuklir Untuk Industri
a.
industri kayu
kualitas
kayu dapat ditingkatkan dengan merendam kayu itu dalam cairan bahan plastik.
Bahan itu jika mendapat radiasi akan menjadi plastik.
b.
serat tekstil
serat-serat
tekstil maupun serat sintetis, yakni polyester dapat diubah sifatnya sehingga
lebih baik. Serat polyester sukar menyerap air maka dengan bantuan radiasi
sifat itu dapat diubah menjadi bahan yang dapat menyerap air dan juga mudah
menyerap warna. Serat polipropilen dapat berubah sifatnya dari tidak tahan
panas menjadi tahan panas dan dapat menyerap air/
c.
industri kulit
kulit
melalui proses radiasi ternyata dapat ditingkatkan mutunya, tetapi perlu
kecermatan karena dosis yang terlalu tinggi dapat menimbulkan kerusakan kulit.
d.
industri pengawetan makanan
pengawetan
makanan dapat dilakukan dengan cara membunuh kuman-kuman pembusuk melalui
radiasi.
4.
Nuklir untuk Kesehatan
Nuklir digunakan untuk
mengadakan diagnosis suatu penyakit dalam. Misalnya dengan sinar x, zat
radioaktif berumur pendek dengan dosis yang kecil dapat memberikan informasi
yang lebih memuaskan tentang tubuh pasien.
5. Nuklir Dalam
Industri Radiografi
Foto rontgen pada
tulang yang patah atau paru-paru yang sakit merupakan suatu contoh gambar hasil
radiografi tulang atau paru-paru dengan menggunakan sinar x.
6. Nuklir Dalam
Hidrologi
Zat radioaktif
digunakan sebagai perunut dengan jalan memasukkan zat radioaktif itu ke dalam
suatu sistem, kemudian tingkah lakunya dipantau oleh alat-alat pemantau,
misalnya “geygerteller”.
7. Nuklir untuk Studi
Pencemaran Lingkungan
Nuklir dapat
dimanfaatkan untuk menentukan tingkat pencemaran dengan menggunakan sinyal
radioaktif sebagai perunut mengetahui penyebaran, akumulasi, dan sifat-sifat
polutan dalam lingkungan. Nuklir telah banyak digunakan untuk memantau sisa
bahan pestisida, untuk mengetahui sisa-sisa peruraian bahan pestisida. Unsure
radioaktif dapat dipakai untuk cepat atau lambatnya pestisida itu terurai.
F.
Ekologi
Manusia dan Pembangunan
Secara
harafiah, ekologi berarti ilmu tentang makhluk hidup dalam rumahnya atau dapat
juga diartikan sebagai ilmu tentang rumah tangga makhluk hidup. Menurut Haeckel
(1868) dalam Suarna (2003) memberi batasan tentang ekologi sebagai hubungan
yang menyeluruh antara makhluk hidup dengan lingkungan biotik dengan
abiotiknya. Suatu konsep sentral dalam ekologi adalah ekosistem.
Dalam suatu
ekosistem (satu unit sistem ekologi), selalu ada keseimbangan antara energi
yang masuk dengan energi yang keluar untuk menjaga agar ekosistem tersebut dapat
terus berlangsung. Ekosistem akan mengalami pertumbuhan apabila energi yang
masuk lebih besar dari energi yang keluar. Sebaliknya, ekosistem akan mengalami
kemunduran apabila energi yang masuk lebih kecil dari energi yang keluar.
Menurut hukum
termodinamika II menyatakan bahwa energi yang ada itu tidak seluruhnya dapat
dipakai untuk melakukan kerja, atau dengan kata lain tidak mungkin mencapai
efisiensi 100%. Dengan makna yang sama, entropi secara universal akan selalu
bertambah. Kita dapat menurunkan entropi di suatu tempat tetapi berbarengan
dengan itu akan terjadi kenaikan entropi di suatu tempat secara lokal. Misalnya
pembuangan limbah dari rumah tangga ke sungai dapat menurunkan entropi sehingga
keteraturan di rumah tangga menjadi naik, tetapi meningkatkan entropi atau
menurunkan keteraturan di sungai.
G.
Etika
Lingkungan
Etika
Lingkungan Hidup hadir sebagai respon atas etika moral yang selama ini berlaku,
yang dirasa lebih mementingkan hubungan antar manusia dan mengabaikan hubungan
antara manusia dan mahluk hidup bukan manusia. Mahluk bukan manusia, kendati
bukan pelaku moral (moral agents) melainkan dipandang sebagai subyek moral
(moral subjects), sehingga pantas menjadi perhatian moral manusia. & lsquo;
Kesalahan terbesar semua etika sejauh ini adalah etika-etika tersebut hanya
berbicara mengenai hubungan antara manusia dengan manusia & rsquo; Albert
Schweitzer.
Dalam
perkembangan selanjutnya, etika lingkungan hidup menuntut adanya perluasan cara
pandang dan perilaku moral manusia. Yaitu dengan memasukkan lingkungan atau
alam semesta sebagai bagian dari komunitas moral.
ANTROPOSENTRISME
Antroposentrisme
adalah teori etika lingkungan yang memandang manusia sebagai pusat dari sistem
alam semesta. Manusia dan kepentingannya dianggap yang paling menentukan dalam
tatanan ekosistem dan dalam kebijakan yang diambil dalam kaitan dengan alam,
baik secara langsung atau tidak langung. Nilai tertinggi adalah manusia dan
kepentingannya. Hanya manusia yang mempunyai nilai dan mendapat perhatian.
Segala sesuatu yang lain di alam semesta ini hanya akan mendapat nilai dan
perhatian sejauh menunjang dan demi kepentingan manusia.
Oleh karenanya
alam pun hanya dilihat sebagai obyek, alat dan sarana bagi pemenuhan kebutuhan
dan kepentingan manusia. Alam hanya alat bagi pencapaian tujuan manusia. Alam
tidak mempunyai nilai pada dirinya sendiri.
BIOSENTRISME DAN EKOSENTRISME
Ekosentrisme
merupakan kelanjutan dari teori etika lingkungan biosentrisme. Oleh karenanya
teori ini sering disamakan begitu saja karena terdapat banyak kesamaan. Yaitu
pada penekanannya atas pendobrakan cara pandang antroposentrisme yang membatasi
keberlakuan etika hanya pada komunitas manusia. Keduanya memperluas keberlakuan
etika untuk mencakup komunitas yang lebih luas. Pada biosentrisme, konsep etika
dibatasi pada komunitas yang hidup (biosentrism), seperti tumbuhan dan hewan.
Sedang pada ekosentrisme, pemakaian etika diperluas untuk mencakup komunitas
ekosistem seluruhnya (ekosentrism).
TEOSENTRISME
Teosentrisme
merupakan teori etika lingkungan yang lebih memperhatikan lingkungan secara
keseluruhan, yaitu hubungan antara manusia dengan lingkungan. Pada teosentrism,
konsep etika dibatasi oleh agama (teosentrism) dalam mengatur hubungan manusia
dengan lingkungan.
Untuk di daerah
Bali, konsep seperti ini sudah ditekankan dalam suatu kearifan lokal yang
dikenal dengan Tri Hita Karana (THK), dimana dibahas hubungan manusia dengan
Tuhan (Parahyangan), hubungan manusia dengan manusia (Pawongan) dan hubungan
manusia dengan lingkungan (Palemahan).
H.
Pembangunan
Berwawasan Lingkungan
Pada hakekatnya
pembangunan berkelanjutan merupakan aktivitas memanfaatkan seluruh sumberdaya,
guna meningkatkan kualitas hidup dan kesejahteraan masyarakat manusia.
Pelaksanaan pembangunan pada dasarnya juga merupakan upaya memelihara
keseimbangan antara lingkungan alami (sumberdaya alam hayati dan non hayati)
dan lingkungan binaan (sumberdaya manusia dan buatan), sehingga sifat interaksi
maupun interdependensi antar keduanya tetap dalam keserasian yang seimbang.
Dalam kaitan ini, eksplorasi maupun eksploitasi komponen-komponen sumberdaya
alam untuk pembangunan, harus seimbang dengan hasil/produk bahan alam dan
pembuangan limbah ke alam lingkungan. Prinsip pemeliharaan keseimbangan
lingkungan harus menjadi dasar dari setiap upaya pembangunan atau perubahan
untuk mencapai kesejahteraan manusia dan keberlanjutan fungsi alam semesta.
Sistem masukan
dan keluaran dalam pembangunan yang berwawasan lingkungan, dapat dikontrol dari
segi sains dan teknologi. Penggunaan perangkat hasil teknologi diarahkan untuk
tidak merusak lingkungan alam, serta bersifat ‘teknologi bersih’, dan
mengutamakan sistem daur ulang. Arah untuk menjadikan produk ramah lingkungan,
dan menekan beaya eksternal akibat produksi tersebut harus menjadi orientasi
bagi setiap usaha pemanfaatan sumberdaya alam untuk kesejahteraan masyarakat.
Mekanisme
pengaturan keseimbangan sistem masukan dan keluaran akan ditentukan oleh
kepedulian atau komitmen sumberdaya manusia, sistem yang berlaku, infrastruktur
fisik, sumberdaya lain yang dibutuhkan. Dengan prinsip keterlanjutan,
pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan perlu disusun dalam arah strategis
untuk menyelamatkan aset lingkungan hidup bagi generasi mendatang.
Upaya peningkatan kesejahteraan manusia harus
seiring dengan kelestarian fungsi sumberdaya alam, agar keseimbangan lingkungan
tetap terjaga dan potensi keanekaragaman hayati tidak akan menurun kualitasnya.
I.
Tata Ruang
dan Pengelolaan Lingkungan
Tata ruang
adalah wujud struktural pola pemanfaatan ruang, baik yang direncanakan maupun
tidak, sedangkan yang dimaksud ruang meliputi ruang daratan, ruang lautan dan
ruang udara beserta sumber daya alam yang terkandung di dalamnya bagi kehidupan
dan penghidupan. Kegiatan manusia dan makhluk hidup lainnya membutuhkan ruang
untuk berbagi lokasi pemanfaatan ruang.
Lingkungan
hidup sebagai media hubungan timbal balik antara makhluk hidup dengan unsur
alam yang terdiri dari berbagai proses ekologi merupakan satu kesatuan yang
mantap. Sehingga perencanaan dan pengelolaannya harus memperhatikan lingkungan
hidup yang sesuai dengan dasar dari pembangunan berkelanjutan.
Perencanaan dan
pengelolaan lingkungan hidup harus di dasarkan pada prinsip Pembangunan
Berkelanjutan (PB) yang berwawasan lingkungan. Komitmen untuk mempertimbangkan
aspek ekologi, ekonomi dan sosial dalam melaksanakan Pembangunan Berkelanjutan
harus dilakukan secara konsisten, melalui pendekatan holistik. Dengan demikian,
setiap usaha untuk meningkatkan kualitas hidup dan kehidupan, perlu didasari
dengan semangat kebersamaan, kemitraan, keberlanjutan dan akuntabilitas pada
semua pihak yang terkait dengan Pembangunan Berkelanjutan.
Kelestarian
fungsi lingkungan hidup dan keberlanjutannya merupakan tugas bersama dari
pemerintah, swasta dan masyarakat dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PLH), dan
bertumpu pada kemitraan pemerintah dan masyarakat. Upaya untuk memperluas
jangkauan kepedulian dan kesadaran lingkungan hidup perlu terus ditumbuhkan,
agar dapat mengikat komitmen semua pihak yang terkait guna terwujudnya
Pembangunan Berkelanjutan. Untuk itu diperlukan panduan integrative untuk dapat
secara nyata memasukkan pertimbangan lingkungan ke dalam seluruh perencanaan
dan pelaksanaan pembangunan di Indonesia.
J.
Ekologi
Pembangunan berkelanjutan dalam upaya pelestarian lingkungan
Ekologi pembangunan bertujuan menaikan taraf
hidup dan kesejahteraan rakyat. Namun pada kenyataannya dalam proses dan akhir dari
kegiatan pembangunan selalu saja memiliki manfaat dan resiko (dampak negatif).
Contoh:
Kayu dalam hutan kita tebang. Manfaatnya
devisa dalam jumlah besar kita dapatkan dari ekspor kayu. Sebaliknya, kita
menghadapi resiko kepunahan hewan dan tumbuhan, bertambahnya erosi, rusaknya
tata air dan terjadinya padang alang-alang.
Berkaitan dengan hal itu dalam proses pembangunan
ada beberapa faktor lingkungan yang dapat mendukung bagi kelangsungan pembangunan
berkelanjutan.
Faktor lingkungan yang di perlukan untuk
mendukung pembangunan yang berkelanjutan ialah :
a.
Terpeliharanya
proses ekologi yang esensial, yaitu : efek rumah kaca, fotosinte
sis, penambatan nitrogen, penyerbukan, pengendalian populasi, kemampuan
memperbaharui diri, fungsi hidrologi
sis, penambatan nitrogen, penyerbukan, pengendalian populasi, kemampuan
memperbaharui diri, fungsi hidrologi
b. tersedianya sumber daya yang cukup, dan
c. lingkungan sosial budaya ekonomi yang sesuai.
1.
Proses
terjadinya efek rumah kaca
ERK tidak disebabkan oleh adanya
gedung-gedung tinggi yang dindingnya terdiri dari jendela-jendela kaca,
melainkan oleh gas rumah kaca dalam atmosfer yang menyerap. Dengan naiknya
kadar CO2 dalam atmosfer akan terjadi kenaikan intensitas ERK sehingga suhu permukaan
bumi akan naik. Inilah yang disebut pemanasan global.
Mengapa Efek Rumah Kaca merupakan faktor
ekologi essensial yang diperlukan dalam pembangunan berkelanjutan ?
Karena efek rumah kaca bermanfaat untuk
mengangatkan bumi, terutama pada malam hari temperaturnya tidak terlalu dingin,
selalin itu bumi tidak membeku seperti di planet lain yang tidak mengalami efek
rumah kaca. Dengan adanya efek rumah kaca maka temperatur di bumi menjadi lebih
nyaman dan cocok untuk kehidupan.
Walaupun memang jika efek rumah kaca itu berlebihan, maka bumi akan
semakin panas atau dengan istilah populer sekarang adalah terjadinya pemanasan
global yang berpengaru pada peubahan iklim, yaitu perubahan curah hujan serta
naiknya intensitas dan frekuensi badai.
2.
Fotosintesis
:
Fotosintesis merupakan proses esensial untuk
menjaga kelangsungan hidup di bumi yang dilakukan oleh tumbuhan hijau. Dalam
proses ini matahari energi di ubah menjadi energi kimia yang terkandung dalam
bahan organik tumbuhan.
Salah satu peranan ekologi fotosintesis yang
penting ialah terbentuknya rosot karbon. Fotosintesis juga menghasilkan gas
oksigen (O2). Gas oksigen adalah esensial untuk pernafasan banyak sekali jenis
mahluk hidup, termasuk manusia. Tanpa oksigen manusia akan mati dalam waktu
yang singkat.
3.
Penambatan
nitrogen
Nitrogen merupakan unsur yang esensial untuk
kehidupan makhluk hidup, tetapi gas nitrogen yang banyak itu tidak berguna bagi
manusia dan makhluk hidup yang lain. Walaupun nitrogen yang banyak itu, bisa
dihambat oleh beberapa makhluk hidup yang sebagian hidupnya bebas. Makhluk
hidup penambat nitrogen udara yang hidup bebas berupa bakteri dan ganggang biru
hijau. Contohnya, bakteri azotobacter dan ganggang anabaena.
Jadi penambatan nitrogen merupakan unsur
esensial kehidupan dan kelangsungan pembangunan berkelanjutan, karena nitrogen
merupakan unsur yang esensial untuk kehidupan makhluk hidup. Udara mengandung
sekitar 80% nitrogen. Penambatan nitrogen udara memegang peranan penting dalam
menjaga kesuburan tanah dan perairan
Contohnya : bakteri Rhizobium yang hidup dalam bintil akar tumbuhan kacang-kacangan yang berfotosintetis. Sebagian energi dalam makanan itu digunakan untuk menambat nitrogen udara.
Contohnya : bakteri Rhizobium yang hidup dalam bintil akar tumbuhan kacang-kacangan yang berfotosintetis. Sebagian energi dalam makanan itu digunakan untuk menambat nitrogen udara.
4.
Pengendalian
Populasi
Populasi makhluk hidup di suatu wilayah
cenderung terus meningkat. Apabila populasi
makhluk hidup di suatu wilayah tidak dikendalikan, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan di alam.
makhluk hidup di suatu wilayah tidak dikendalikan, maka akan menimbulkan ketidakseimbangan di alam.
Di dalam alam ada hewan yang hidup dari
tumbuhan dan ada pula hewan yang hidup dari hewan lain. Mereka itu disebut
herbivora dan karnivora. Secara umum hewan memakan pemangsa dan yang dimakan
disebut mangsa. Hubungan antara pemangsa dan mangsa saling terkait dan terikat
satu sama lain dan juga saling mengendalikan. Jika terjadi penurunan populasi
mangsa, maka jumlah populasi pemangsa pun otomatis akan turun juga. Oleh karna
itu perlu adanya keseimbangan yang dinamis antara pemangsa dan mangsa
5.
Penyerbukan
Agar bunga dapat menjadi buah
harus terjadi penyerbukan & pembuahan dulu. Setelah pembuahan, bakal buah
maka akan tumbuh menjadi buah. Buah itu lah yang kita makan. Jika terjadi
gangguan dalam penyerbuka, maka produksi banyak jenis buah akan menurun. Karena
buah memiliki peranan penting dalam kehidupan kita, kita harus menjaga agar
penyerbukan itu tidak terganggu
Pada intinya penyerbukan itu esensial
bagi pembangunan karena sumber bahan pangan yang diperlukan dalam pembangunan
berupa buah-buahan baik untuk konsumsi maupun digunakan dalam proses industri.
6.
Kemampuan
Memperbaharui diri
Pada hakekatnya alam memiliki
kemampuan secara alami dalam memperbarui dan memperbaiki semua unsur polutan
yang merusak dan tidak diperlukan alam atau kelangsungan pembangunan. Kemampuan
untuk memperbaharui diri itu di dasarkan pada proses kimia, fisika dan hayati.
Contohnya air yang tercemar dapat
di perbaharui oleh berbagai macam jasad renik yang bersifat pengurai. Namun
Jasad renik dapat barbahaya bagi kesehatan, akan tetapi walaupun berbahaya bagi
kesehatan, jasad renik dapat di matikan oleh ultra violet. Selain itu dengan
adanya oksigen dalam air dapat membantu proses pemurnian air yang tercemar
sehingga air yang yang tercemar itu dapat di pakai lagi.
Jadi kemampuan memperbaharui diri
merupakan proses ekologi yang esensial, karena sangat penting dalam memperbarui
berbagai unsur/zat yang mencemari lingkungan sehingga lingkungan dapat
mendukung kehidupan manusia dan makhluk hidup laiinnya dan bagi kelangsungan
pembangunan berkelanjutan
7.
Tersedianya
Sumber daya Alam yang Cukup
Sumber daya merupakan modal dasar
dalam pembangunan, baik sumber daya materi maupun non materi, baik sumber daya
air tanah, mineral, nabati dan hewani.
Pembangunan adalah usaha untuk
dapat menaikan manfaat yang kita dapatkan dari sumber daya. Kenaikan manfaat
dapat juga dicapai dengan menaikan efisiensi pengunaan sumberdaya, tanpa
menaikan sumberdaya yang kita pakai. Usaha menikan efisiensi terutama penting
dengan makin langkanya persediaan sumberdaya relatif terhadap kebuthan.
8.
Masyarakat
Terasing
Masyarakat terasing ialah
masyarakat yang hidup terpisah dari masyarakat umum dan mempunyai gaya hidup
serta nilai kebudayaan yang berbeda dari masyarakat umum.
Peranannya masyarakat asing yang
primitif dalam pembangunan berkelanjutan terutama berperan dalam etika
lingkungan yang menjiwai pola hidup dan prilaku mereka dalam memanfaatkan alam
dan lingkungan dalam mememnuhi kebutuhan hidup yaitu menganggap alam menjadi
bagian dari kehidupan mereka demikian pula sebaliknya sehingga mereka lebih
arif dan bijaksana dalam memanfaatkan sumberdaya yang terdapat di alam.
Hal inilah yang tidak dimiliki
oleh masyarakat barat dan kita pada umumnya.
Tetapi kecenderungan saat ini ternyata masyarakat terasing tidak dapat ikut berperan serta dalam pembangunan karena makin terdesak dan semakin sempit ruang geraknya, sumber daya yang tersedia juga makin sedikit karena umumnya mereka adalah peladang
Tetapi kecenderungan saat ini ternyata masyarakat terasing tidak dapat ikut berperan serta dalam pembangunan karena makin terdesak dan semakin sempit ruang geraknya, sumber daya yang tersedia juga makin sedikit karena umumnya mereka adalah peladang
9.
Pola
Hidup Sederhana
Menerapkan pola hidup sederhana
dapat menghemat sumber daya yang tersedia sehingga pembangunan dapat
berkelanlanjutan. Contohnya: menghemat SDA yang tersedia diantaranya menghemat
penggunaan BBM dengan diterapkannya transportasi masal (Trans Jakarta) jika
dibandingkan dengan kendaraan pribadi dll.
10.
Ilmu
Pengetahuan dan Teknologi
Iptek sangat berperan sekali
dalam pembangunan berkelanjutan dalam memaksimalkan potensi sumberdaya tanpa
mengurangi keberlangsungannya dimasa depan terutama iptek yang ramah lingkungan
dan tepat guna sehingga pembangunan sangat terlihat lebih maju dan bermanfaat
bagi masyarakan secara berkelanjutan.
11.
Ekoefisiensi
Ekoefisiensi adalah upaya
memaksimalkan potensi sumber daya dengan cara memanfaatkan suatu sumber daya
sambil berusaha menggali alternatif pemanfaatan lain selain manfaat utama yang
diharapkan.
Contoh :
·
Bertani
padi sambil memelihara Ikan seperti yang dilakukan petani di Sukabumi
·
Bertani kerang mutiara/rumput laut sambil
memelihara ikan hias
·
Membuat
sampah dengan cara menggali lubang di tanah sambil membuat kompos --- untuk kemudian ditanan tanaman
sayuran /buah.
K. Kesimpulan
Energi memiliki peranan penting dalam menentukan
kemajuan pembangunan, pemanfaatan energi
secara baik akan meningkatkan taraf
hidup dan kesejahteraan manusia yang sesuai dengan tujuan dari ekologi
pembangunan itu sendiri. Namun perlu diperhatikan pemanfaatan energi secara
tidak baik (berlebihan) akan menimbulkan resiko (dampak negatif), yaitu kerusakan bangi lingkungan itu.
DAFTAR
PUSTAKA
Jasin
Maskoeri : 1986, Ilmu Alamia Dasar, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta
Mawardi, Drs.Ir.Nur Hidayati : 2007, IAD, IBD ISD, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Ari, Harnanto dan Ruminten : 2009. Kimia 2, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.
Mawardi, Drs.Ir.Nur Hidayati : 2007, IAD, IBD ISD, CV. Pustaka Setia, Bandung.
Ari, Harnanto dan Ruminten : 2009. Kimia 2, PT. Macanan Jaya Cemerlang, Jakarta.
2. Pidana Penurunan Pangkat
Diatur
dalam Pasal 28 KUHPM, dalam Kitab Undang-undang Hukum Disiplin Militer (KUHDM)
Stbl 1934 No.168 sebagaimana telah diubah dan ditambah dengan Stbl 1938 No.383
dan diubah pula dengan Undang-undang No.40 Tahun 1947 dalam Pasal 4 menentukan
:
1. Teguran;
2. Penahan
ringan maksimum 14 hari;
3. Penahan
sedang maksimum 24 hari;
4. Penahan
berat maksimum 14 hari;
5. Penurunan
pangkat.
3. Pencabutan Hak
Diatur
dalam Pasal 29-31 KUHPM, adapun pidana tambahan yang diatur dalam Pasal 35 ayat
(1) no 1 s/d 3 adalah :
1. Hak
memegang jabatan pada umumnya atau jabatan tertentu;
2. Hak
memasuki angkatan bersenjata;
3. Hak
memilih dan dipilih dalam pemilihan yang diadakan berdasarkan aturan-aturan
umum.
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A.
Kesimpulan
Sanksi bagi anggota militer
yang melakukan tindak pidana yang diatur dalam KUHPM tidak jauh berbeda dengan
sanksi pidana yang diatur dalam KUHP. Hal ini dikarenakan KUHPM merupakan
bagian dari hukum pidana umum. Namun selain banyak memiliki persamaan namun terdapat juga perbedaan antara keduanya, hal
ini dikarenakan bahwa subjek dari KUHPM hanya diperuntukan untuk anggota
militer saja, berbeda dengan KUHP yang berlaku umum.
Sanksi pidana dalam Kitab
Undang Undang Hukum Pidana (KUHPM) dibagi mejadi 2, yaitu : Sanksi pidana pokok
dan Sanksi pidana tambahan (pasal 6 KUHPM).
a.
Sanksi pidana pokok terdiri dari :
1. Pelaksanaan
pidana mati
2. Pelaksanaan
pidana penjara
3. Pelaksanaan
pidana kurungan
4. Pelaksanaan
pidana tutupan (UU No 20 tahun 1946)
b.
Sanksi pidana tambahan :
1. Pemecata
dari dinas militer dengan atau tanpa pencabutan haknya untuk memasuki Angkatan
Bersenjata
2. Penurunan
pangkat
3. Pencabutan
hak yang disebut dalam pasal 35 ayat 1 pada no 1,2, dan 3 KUHP
Sanksi pidana yang diatur
dalam KUHPM dan KUHP memiliki persamaan dan perbedaan, perbedaanya dapt dilihat
dengan membandingkan pasal 6 KUHPM dengan pasl 10 KUHP. Di dalam KUHP tidak
terdapat pelaksanaan pidana tutupan namun dalam KUHPM diatur, sebaliknya dalam
KUHP terdapat pidana denda dan dalam KUHPM tidak ada.
Selain itu, dalam pelaksanaan
pidana tambahan KUHPM memiliki sanksi-saknsi khusus yang tidak diatur dalam
KUHP, hal ini dikarenakan subjek dari KUHPM hanyalah anggota militer berbeda
dengan KUHP yang subjekya umum (warga sipil dan militer).
B.
Saran
Untuk
melakukan penegakan hukum di lingkup militer, perlu adanya ke konsistenan dari
para pemimpin terutama dari panglima militer itu sendiri. Di karenakan sistem militer yang
mengedepankan prinsip komando, maka disini atasan harus lebih tegas dalam
penerapan hukuman kepada bawahannya.
Ancaman
hukuman yang tinggi tidak akan berlaku efektif tanpa adanya probabilitas yang
baik. Probabilitas yang baik itu didapatkan
dengan cara adanya penegakan hukum yang konsisten. Dalam hal ini para
pemimpin militer perlu melakukan suatu penindakan yang konsisten terhadap anak
buahnya yang melakukan tindak pidana atau
pelanggaran terhadap hukum disiplin militer.
Sekecil
apapun pelanggaran itu perlu adanya tindakan dari para komandannya terhadap
bawahannya guna menciptkan probabilitas yang baik dalam penegakan hukum pidana
militer.
DAFTAR
PUSTAKA
·
Salam Faisal,2006, Hukum Pidana Militer Di Indonesia,
Mandari maju, Bandung
·
Nating, Irman, 2003, Sejarah peradilan militer di indonesia ,Solusi
Hukum.com
·
http://streetlaw.wordpress.com
: Hukum Ketentaraan
·
Kitab Undang Undang Hukum Pidana
·
Kitab Undang Undang Hukum Pidana Mliter
0 komentar